Pemohon SKCK di Polres Lamongan Membludak

Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lamongan sejak empat hari dipenuhi para pemohon Surat Kelakuan Catatan Kepolisian (SKCK). Pemohon SKCK meningkat tajam lantaran kebutuhan akan melengkapi pemberkasan CPNS yang telah lulus seleksi tahun kemarin.

Pada minggu pertama ini sudah melebihi dari 711 pemohon SKCK. Bahkan, sampai hari ini, Jumat (11/1/2019), sudah lebih dari 1.000 pemohon di Polres Lamongan.

“Benar, membludaknya pemohon SKCK ini karena untuk syarat pemberkasan CPNS ,” kata Kasat Intel Polres Lamongan, AKP Slamet Riyadi, Jumat (11/01/2019) dikutip dari surya.

Meningkatnya pemohon ini hampir dua kali lipat dibanding hari-hari biasa. Hingga pekan pertama awal tajun ini, kata Slamet, setidaknya tercatat 711 pemohon SKCK yang memang didominasi oleh CPNS.

“Setiap hari sekitar rata-rata 50 hingga 60 pemohon. Akan tetapi sekarang kurang lebih sekitar 120 pemohon perhari untuk SKCK,’’ ungkapnya.

Mereka yang minta SKCK bukan hanya untuk di Lamongan. Tapi juga yang diterima di luar Lamongan.

Para pemohon SKCK tersebut, menurut Slamet, dilayani oleh petugas di Lantai 1 Gedung Endra Dharmalaksana yang baru saja diresmikan penggunaannya oleh Kapolda Jatim beberapa waktu yang lalu.

Selain melayani permintaan SKCK secara langsung di Mapolres Lamongan, Polres Lamongan sebenarnya juga melayani permohonan SKCK secara online, yaitu melalui aplikasi Soto Lamongan.

Bagi para pemohon SKCK bisa menggunakan layanan SKCK online melalui aplikasi Soto Lamongan yang sudah tersedia di play store.

Hanya saja, perbandingan antara pemohon SKCK secara langsung dengan yang melalui aplikasi online masih didominasi oleh pemohon yang datang langsung.

Pasalnya, karena melalui aplikasi memerlukan jaringan internet yang baik.

Selain itu juga kurang pahamnya masyarakat umum terhadap program aplikasi Soto Lamongan.

Salah satu pemohon SKCK, Nur Afifah, mengatakan, dirinya melakukan pengurusan SKCK sebagai salah satu syarat untuk pemberkasan setelah diterima seleksi CPNS.

Ifa menjelaskan, semua persyaratan sudah lengkap tinggal SKCK saja yang belum dipenuhi.

“Kebanyakan kemarin-kemarin, yang melakukan pendaftaran sebagian yang membuat SKCK takutnya ada perubahan persyaratan barum,’’ kata wanita lajang asal Glagah ini. (Rinto Caem)