Haul Mu’assis Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi Lamongan Penuh Sesak

Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi sabtu (22/12) siang, dipenuhi jemaah. Ribuan jemaah laki-laki, perempuan, tua, dewasa, muda hingga anak-anak, berkumpul sejak pagi.

Mereka yang datang tak saja berasal dari Kabupaten Lamongan saja, namun juga dari daerah lain seperti Madura, Malang, Gresik, Surabaya, bahkan provinsi tetangga seperti Jawa Tengah dan luar jawa. Kedatangan para jemaah yang umumnya alumni sejak pagi bahkan ada yang menginap untuk menghadiri haul ke 8 Nyai Hj. Muhaiminah Arifin dan 40 Hari wafatnya KH Su’udy Karim.

Nampak hadir KH. Ali Imron, H. Supandi (Ketua PC NU Lamongan), Habib Husen, KH. Abdul Rouf, dan beberapa Ulama lain. Selain itu nampak juga ketua PC. Ansor, Ketua Fatayat NU dan Muslimat NU juga perwakilan dari Muspika Lamongan.

Jama’ah dari kaum hawa yang paling banyak dan penuh sesak menghadiri acara ini. Mereka yang datang tak saja memenuhi halaman komplek pesantren namun juga memenuhi setiap celah area hingga meluber ke jalan depan pintu gerbang gang.

Pengasuh Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi KH. Dzulfikar Alauddin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar besarnya kepada seluruh jamaah yang hadir meluangkan waktu mengikuti acara ini sekaligus bersilaturahim serta memanjatkan doa dan keberkahan serta rahmat dari Allah SWT.

Pengasuh juga menambahkan kegiatan yang dilaksanakan memiliki makna penting untuk mengenang riwayat keduanya semasa hidup sekaligus bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa-jasa yang gigih dan penuh keuletan serta keteladanan tinggi dalam mengajarkan dan menanamkan ilmu pengetahuan agama hingga berkembang sampai sekarang.

“Atas segala jasa, bantuan, tenaga, pikiran, dan partisipasi kami selaku ahlulbait tak bisa membalasnya. Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih dan penghargaan serta doa semoga jasa dan pengbdian bapak ibu saudara saudari semuanya mendapatkan ganjaran, limpahan keberkahan, curahan rahmat, naungan keselamatan, teriring kebahagiaan dunia akhirat dari Allah SWT,” doanya.

Sementara itu, KH. Ali Imron dalam intisari ceramahnya mengatakan haul ini mengambil pentingnya jamaah, karena dengan jamaah apalagi yang sangat banyak seperti ini, bisa berdoa bersama-sama, dan bisa memberi kemakmuran baik itu untuk kedua almarhum juga untuk diri kita sendiri, tukasnya.

Sosok Almarhumah Bu Nyai Hj. Muhaiminah yang pernah menjabat sebagai ketua Muslimat NU memang tidak asing di masyarakat terutama kalangan Fatayat dan Muslimat semua mengenal dan sangat populer selain karena kealimannya juga karena kesabarannya dalam mendidik dan memberikan pengajaran terutama saat ngaji. Terlebih beliau Hafal Alquran sehingga banyak alumni yang berhasil dan sukses di masyarakat karena Ilmunya yang telah ditularkannya.

Belum lagi sepeninggal almarhum KH. Su’udy Karim yang juga pernah di jajaran PCNU dan pendiri PKB di Lamongan ini termasuk ulama yang tersohor karena Alim, tegas, dan memiliki keahlian dibidang kitab Fiqh. Kedua mu’assis Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi tersebut sangat aktif di organisasi NU, dan alhamdulillah penerus-penerus beliau sudah sangatlah siap melanjutkan perjuangan orang tuanya dan kini telah mendirikan sekolah lanjutan kejenjang yang lebih tinggi yaitu SMK Islam Tanfirul Ghoyyi setelah ada SMP yang sudah berdiri 12 tahun, ujar Ustadz Zaim Fahmi selaku Ketua Alumni Ikaputih (Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi Lamongan)

Sebelum acara ini berlangsung telah dilaksanakan khataman alqur’an oleh Alumni santri putri kemarin dan tadi pagi santri putra Pondok Pesantren Tanfirul Ghoyyi, barokkallah, tambah ustadz Zaim. (Rinto)