Warga Madura Minta Jokowi Pulang, Istana: Penghinaan Terhadap Presiden

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menilai, orang-orang yang meminta Jokowi pulang saat orang nomor satu di Madura merupakan penghinaan terhadap presiden dan kepala negara.

Ngabalin mengatakan, hanya oknum tertentu yang meminta Jokowi pulang dari Madura. “Saya kira orang Madura tidak punya karakter seperti itu. Pasti orang luar yang datang. Saya mau bilang seperti itu karena semua orang cinta dengan Presiden Jokowi luar biasa waktu dan kesempatan.

Kata Ngabalin, Orang Madura merupakan masyarakat agamis. Mereka mempunyai kultur yang tinggi, punya akhlak, punya agama yang tinggi. “Saya tidak percaya itu dilakukan oleh orang-orang Madura,” tuturnya.

Ngabalin menduga ada orang-orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Saat menemani kunjungan Presiden, dia mengaku sering menemukan beberapa orang yang mencari angle tertentu untuk ‘digoreng’.

“Kalau istilah itu kan kita sudah tahu orang bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan. Untuk kunjungan Presiden, saya beberapa kali mengikuti,” ungkapnya.

Video kampanye Jokowi di Madura viral melalui media sosial. Video tersebut memperlihatkan beberapa orang yang hadir di acara itu meneriakkan Jokowi mole atau Jokowi Pulang.

Namun belum diketahui, apakah video itu saat acara kampanye Capres Jokowi di Bangkalan atau bukan.

Dalam video itu, terlihat spanduk Jokowi dengan mengacungkan 1 jari. Beberapa warga yang hadir juga terlihat mengenakan kaos berwarna putih dipadu warna hijau. Di depan koas terlihat foto Jokowi dan KH Ma’ruf Amin.

Bahkan, juga terdengar suara seorang wanita yang diduga sebagai pemandu acara meminta agar massa meneriakan yel yel, Jokowi pole… Jokowi pole atau Jokowi lagi…. Jokowi lagi. Sayangnya, permintaan itu nampaknya tidak digubris. Beberapa pria dan wanita yang hadir malah menriakan Jokowi mole… Jokowi mole sambil memperlihatkan salam 2 jari.