Tak Suka Disebut Plongo-plongo, Pengamat: Jokowi Isyaratakan ‘Tertibkan’ Rakyat yang Suka Mengejek

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu sedih disebut plongo-plongo oleh masyarakat karena sebagai konsekuensi seorang pejabat publik.

Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (13/12). “Ini juga isyarata akan menertibkan rakyat yang suka mengejek Presiden Jokowi,” kata Muslim.

Menurut Muslim, Presiden Jokowi sosok yang sangat suka puji. “Jokowi tidak membubarkan relawan, menguasai media mainstream dan buzzer untuk menggambarkan sosok yang sempurna,” jelas Muslim.

Muslim mengatakan, Jokowi sudah tidak tahan sikap warganet. “Pernyataan Jokowi itu juga peringatan untuk para buzzer agar bekerja keras memberikan pencitraan kepada masyarakat terutama kalangan milineal,” papar Muslim.

Baca juga:  Kajian Politik Merah Putih: Spirit Raden Wijaya Kalahkan Pasukan Kubilai Khan Jadi Pendorong Usir TKA China dari Bumi Nusantara

Presiden Jokowi angkat bicara terkait banyaknya cacian yang ditujukan kepadanya selama ini. Dia juga mengaku heran dengan banyaknya kata kasar yang muncul di publik.

“Masa mengatakan kepada Presidennya, maaf, plonga-plongo. Itu bukan sopan santun Indonesia. Sekali lagi itu bukan tata krama Indonesia,” katanya dalam peluncuran buku ‘Jokowi Menuju Cahaya’ di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Jokowi mengatakan, setiap kebijakan pemerintah tak akan mungkin membahagiakan semua orang sehingga terdapat pihak yang tak senang dengan kebijakan pemerintah.

Baca juga:  Tak Mampu Pimpin Bangsa Indonesia, ProDem: Jokowi Bisa Kibarkan Bendera Putih