Aktivis Malari 74: Spirit 212, Mempersatukan Rakyat Indonesia Melawan Kezaliman & Ketidakadilan

Spirit 212 menjadi spirit rakyat Indonesia melawan kezaliman dan ketidakadilan di Indonesia. Gerakan protes yang dilakukan secara damai.

“Spirit 212 itu mempersatukan rakyat Indonesia melawan kezaliman dan ketidakadilan,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Jumat (7/12).

Kata tahanan politik di era Soeharto ini, spirit 212 masih berlangsung sampai sekarang karena pihak penguasa tidak membuat kebijakan yang menguntungkan rakyat.

“Walaupun di media diperlihatkan dekat dengan rakyat, tetapi faktanya tidak. Semua semua dan penuh rekayasa,” kata Salim.

Baca juga:  Warga Tionghoa tak Boleh Miliki Tanah, Goenawan Mohamad: Sultan dan Hakim Yogya Rasis?

Salim yang juga ikut Reuni 212 mengatakan, media mainstream yang berpihak pada penguasa makin menguatakan rakyat spirit 212.

“Sekarang eranya medsos, walaupun media mainstream dikuasai penguasa, tetapi rakyat punya medsos yang tidak bisa dikontrol penguasa,” papar Salim.

Ia juga melihat kalangan kelas menengah juga menginginkan perubahan melalui spirit 212. “Saya melihat sendiri yang ikut Reuni 212 kalangan profesional muda, dari segi ekonomi sudah mapan, tetapi mereka menginginkan perubahan bangsa Indonesia menjadi lebih baik,” pungkas Salim.

Baca juga:  Sebut Amalan FPI Itu NU belum Kaffah, Pengamat: NU DKI Munculkan Pergesekan