Penerapan MTS di Lamongan Jadi Wisata Edukatif

Penerapan Manajemen Tanaman Sehat (MTS) dengan memanfaatkan tanaman refugia di sekitar lahan sawah tanpa pestisida di Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim) ini bisa menjadi kawasan wisata edukatif bagi anak-anak sekolah.

Demikian dikatakan Bupati Lamongan Fadeli saat membuka membuka Gelar Teknologi (Geltek) Perlindungan Tanaman bertema “Manajemen Tanaman Sehat” beberapa waktu lalu.

Menurut Fadeli, lahan yang menerapkan MTS ke depannya tak hanya dengan komoditas padi. “Kami akan mengembangkan lagi dengan tanaman jagung. Karena daerah Lamongan juga dikenal sebagai kawasan pengembangan jagung di Jatim,” kata Fadeli

Baca juga:  Risau Keadaan Saat Ini, Lieus Sungkharisma Minta Tokoh-Tokoh Islam Implementasikan Ajaran Nabi Secara Nyata

Fadeli juga berharap, demplot lahan padi itu jangan hanya terhenti sebagai pilot projek saja. Karena itu, MTS yang sudah berhasil diaplikasi kelompok tani Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kab. Lamongan, Jatim bisa dimasyarakatkan.

“Petani lainnya di Lamongan bisa belajar dari sini (petani Desa Besur, red) untuk dipraktekkan di desanya,” ujar Fadeli.

Dalam kesempatan terpisah, Lukman, salah satu petani asal Kediri sangat antusias dan ingin tahu secara lebih dalam lagi tentang MTS.

“Kalau sudah tahu apa saja yang diterapkan dalam MTS nantinya akan dipraktekkan di lahan sawah,” ujar Lukman.

Baca juga:  Aktivis Muhammadiyah: Admin yang Upload Video Pembakaran Bendera Merah Putih di Papua Belum Ditangkap?

Saat ini banyak OPT yang kerap menyerang tanaman padi di Kediri. Ada wereng batang coklat, tikus, dan OPT lainnya.

“Kabarnya Desa Besur ini endemi wereng.Setelah menerapkan MTS, kabarnya sudah tak ada OPT. Padahal, petani di demplot ini hanya menggunakan pupuk organik, agen hayati dan menanam refugia di sekitar sawah mereka,” paparnya. (Rinto)