Wartawan Senior: Rekam Jejak Megawati di Aceh Berdarah-darah

Megawati Soekarnoputri (IST)

Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden mempunyai kebijakan yang sangat buruk terhadap Aceh.

“Ketika menulis rekam jejak Megawati di Aceh yang berdarah-darah, sayap PDIP membuat laporan ke polisi. Hasto termasuk yang bersemangat,” kata wartawan senior Dandhy Laksono di akun Twitter-nya @Dandhy_Laksono.

Dandhy berkomentar seperti ini menanggapi berita viva berjudul “Kader Bakal Dilaporkan ke Polisi, PDIP Minta Audit Harta Soeharto”.

Kata Dandhy, PDIP sebagai partai berkuasa seharusnya menuntaskan korupsi atau kejahatan HAM Soeharto.

“Tak hanya jadi retorika yang berbuah laporan polisi,” jelas Dandhy.

Sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur melaporkan Dandhy Dwi Laksono yang telah diduga telah menghina Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo.

“Kalau Bu Mega disudutkan dengan pernyataan mendukung adanya kekerasan terhadap masyarakat Papua saat memenangkan Jokowi dalam Pilpres. Ini jelas menghina dan memfitnah. Kami sebagai organisasi sayap partai tidak bisa menerima,” tutur Abraham Edison, Ketua DPD Repdem Jatim, Rabu (6/9/2017).