Bela Riset P3M Ada Masjid Terpapar Radikalisme, Ngabalin Jatuhkan Jokowi

Staf Ahli Kantor Staf Kepresiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menyetujui hasil riset Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) yang menyebut ada masjid terpapar radikalisme.

Demikian dikatakan pengamat politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Rabu (28/11). “Wapres Jusuf Kalla saja menilai riset P3M tidak kompeten,” ungkap Achsin.

Kata Achsin, pembelaan Ngabalin terhadap hasil riset P3M justru menunjukkan sikap Istana dan Jokowi yang sengaja membuat narasi Islam radikal.

Baca juga:  Wartawan Senior Bongkar Kepentingan Mahfud MD Bully HRS

“Selama ini narasi-narasi Islam radikal selalu disuarakan pendukung Istana. Yang berseberangan dengan pemrerintah langsung dianggap Islam radikal,” ungkap Achsin.

Ia mengatakan, harusnya sikap Ngabalin seperti yang ditunjukkan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang mengkritisi hasil studi P3M tersebut.

“Kalau Ngabalin mengkritisi akan mendapat simpati dari kalangan umat Islam. Pernyataan Ngabalin dari segi politik salah dan bisa menurunkan elektabilitas Jokowi di kalangan umat Islam,” jelas Achsin.

Ngabalin memberikan pembelaan terhadap Dewan Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Agus Muhammad yang memaparkan adanya potensi masjid radikal di kantor pemerintahan dan BUMN di Jakartan.

Baca juga:  Menteri Jokowi Salahkan Anies

Politikus Partai Golkar menilai hasil temuan Agus Muhammad itu hasil ijtihad dan ilmiah yang harus dihormati.

“Masalah kita bicarakan itu mimbar masjid yang diisi narasi, dan menghujat orang lain. saya sering katakan hati-hati terhadap ulama, mubaligh, ustadz yang tiba muncul dan menjadi jadi-jadian, akan menyebarkan ajaran kebencian,” jelas Ngabalin.