Djarot: Ahok Akan Gabung PDIP Bila Masuk Politik Lagi

Ahok – Liputan6

Ketua DPP PDI Perjuangan, sekaligus mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat membocorkan rencana politik bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurutnya, Ahok akan bergabung dengan dengan PDIP bila keluar dari penjara.

Djarot mengungkap, hal itu dalam rapat konsolidasi PDIP di Kota Sleman, Yogyakarta, Senin (26/11/2018). Dia mulanya menceritakan perbincangannya dengan Ahok untuk meyakinkan para Ahokers mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Mas tolong pendukung-pendukung kita itu, kalau bisa jangan golput. Kalau bisa pilih Pak Jokowi. Di samping itu, dia harusnya memilih PDI Perjuangan,” kata Djarot menirukan ucapan Ahok.

Baca juga:  Pemuda Aswaja: Dapat Cobaan Tuhan, Ahok Akan Peroleh Derajat di Dunia & Akhirat

Ahok pun menyanjung PDIP sebagai partai di garis depan menjaga Pancasila dan menjaga masyarakat dari ujaran kebencian. Pada momen itu, terungkap keinginan Ahok masuk partai berlambang banteng moncong putih.

“Makanya dia bilang, ‘kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan’,” ungkap Djarot.

Djarot pun mengingatkan bahwa ketika Ahok diserang kasus penistaan agama, PDIP adalah pembela utama.

“Ketika dia dihajar seperti itu di Jakarta, saya juga dihajar seperti itu, yang paling berani membela, menunjukkan sikapnya adalah kader-kader PDI Perjuangan, utamanya wabilkhusus dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang juga ke Jakarta,” katanya.

Baca juga:  Saat Sambutan Kapolri, Jamaah Majelis Habib Kwitang Teriak Tangkap Ahok

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tengah menjalani hukuman atas kasus penistaan agama. Ahok divonis 2 tahun kurungan.

Negara Sedang Gawat

Djarot pun mengingatkan saat ini kondisi negara sedang gawat karena perang ideologi. Dia mencontohkan banyak yang berorasi terang-terangan ingin mengubah sistem negara selain Pancasila.

“Ada yang terang-terangan di dalam orasinya inggin mengganti sistem. Mau menerapkan ideologi lain, selain Pancasila, ideologi khilafah diterapkan di sini,” pungkasnya. [liputan6]