Momen mengharukan terjadi saat Shinta, TKW asal Banyumas yang sudah 4 tahun menderita kelumpuhan dan terbaring di salah satu rumahsakit di Taiwan, bertemu dengan ibunya, Sabtu (17/11/2018).
Sambil menangis, sang ibu bahkan tak kuasa menatap wajah putri yang terbaring lumpuh di ranjang rumahsakit tersebut. Dari mulutnya bahkan beberapa kali terdengar keluhan.
Pertemuan ibu dan anak yang sudah bertahun lamanya tak bertatap wajah itu, terjadi setelah Rumah Aspirasi Prabowo Sandi yang diprakarsai mbak Titik Soeharto memfasilitasi keberangkatan orangtua Shinta ke Taiwan.
Didampingi Raslina Rasyidin, Ria dan Icko dari Rumah Aspirasi, ibunda Shinta di dijemput staf KDEI dan diantar ke rumahsakit dimana Shinta dirawat.
“Kita memang mendampingi orangtua Shinta agar bisa menjenguk putrinya disana,” ujar pelaksana harian Rumah Aspirasi, Lieus Sungkharisma.
Dari kunjungan hari itu, ujar Lieus, ibunda Shinta memperoleh penjelasan dari Dr. Hung Shih, dokter yang selama ini merawat Shinta di Taiwan, bahwa Shinta sudah bisa dibawa pulang ke Indonesia.
Atas lancarnya upaya memulangkan Shinta ke tanah air itu, Lieus mengucapkan terima kasih pada Kementerian Sosial dan Staf KDEI Taiwan.
“Lancarnya keberangkatan dan kedatangan orangtua Shinta ke Taiwan itu berkat dukungan penuh dari Kementerian Sosial dan Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan, ” katanya.
Menurut Lieus Menteri Sosial melalui Direktur Rehabilitasi Sosial Kemensos sangat membantu apa yang sedang kita lakukan untuk Shinta.
“Demikian pula KDEI dan rekan-rekan Shinta sesama pekerja migran,” ujar Lieus.
Lieus berharap, bantuan itu akan terus mengalir sampai Shinta yang sudah empat tahun terbaring lumpuh di Taiwan, tiba di kampung halamannya.
“Mudah-mudahan, jika tidak ada halangan, besok ibu Titik Soeharto akan berangkat ke Taiwan untuk melihat keadaan Shinta sekaligus membawanya pulang ke Indonesia,” ujar Lieus.