Pemuda Aswaja: Ada Agenda Politik AS Terkait Pernyataan Dubes Saudi Tentang Habib Rizieq

Ada agenda politik Amerika Serikat (AS) terkait pernyataan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi terkait Habib Rizieq.

“Kita tahu Saudi itu membuat konflik di Yaman, Suriah. Dan nampaknya Arab Saudi ingin memunculkan di Indonesia dengan pernyatan Dubes Saudi di Indonesia,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (14/11).

Menurut Nur Khalim, Arab Saudi itu sekutu AS dan sengaja ingin menciptakan konflik agar produksi senjata laku dijual.

Baca juga:  Kapolri Tito akan Silaturahim ke Markas Habib Rizieq, Ada Apa?

“Di AS itu ada military industry complex, jika tidak ada perang, military industry complex bisa bangkrut, maka diciptakan perang. Ini yang harus diwaspadai,” ungkapnya.

Kata Nur Khalim, umat Islam harus mewaspadai upaya menghancurkan Indonesia dengan isu-isu SARA. “Isu SARA sangat mudah menyulut, dan nampaknya ada yang sengaja memunculkan,” jelas Nur Khalim.

Nur Khalim menilai, pernyataan Dubes Arab Saudi tentang Habib Rizieq untuk menutupi kasus eksekusi mati TKI bernama Tuti Tursilawati. “Ini taktik Saudi untuk mengalihkan kasus eksekusi mati Tuti,” ungkap Nur Khalim.

Baca juga:  Natal Dicemari Misi Politik Lindungi Penista Agama

Ia mengatakan, pasca pernyataan Dubes Saudi tentang Habib Rizieq, rakyat Indonesia akan menilai baik Arab Saudi.

“Lihat saja di media sosial, semua memuji Arab Saudi setelah pernyataan Dubes tentang Habib Rizieq. Padahal ada masalah krusial tentang TKI di sana termasuk beberapa TKI yang akan menghadapi eksekusi mati,” pungkas Nur Khalim.