Bantuan BPNT di Lamongan Dinilai Kurang Transparan

Progam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat untuk keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp.110 ribu perbulan yang pencairannya berupa beras dan telur di e-warung yang sudah ditunjuk oleh Dinas Sosial kabupaten Lamongan di nilai kurang transparan.

Menurut keterangan warga Desa Kedung Sugo kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan Karti menyatakan pihaknya justru tidak me rima bantuan sembako itu, warga yang mampu justru mendapatkan, sedangkan warga yang menerima beras dan telur di wilayahnya sebanyak 9 kg, sedangkan untuk telur ayam adalah 10 butir.

“Program pemberian sembako tersebut tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke warga setempat maupun ke perangkat desa, ada warga yang mampu justru menerima, kami warga tidak mampu justru tidak menerima,” jelasnya.

Ia mengatakan, sebenarnya bantuan beras dan telur tadi sudah dikirim melalui penyalur ke tempat e-warung di wilayahnya, yang rencanya pencairannya akan di lakukan hari ini.

Sementara itu, kepala Dinas Sosial kabupaten Lamongan Mugito saat di konfirmasi berkaitan dengan jumlah beras dan telur yang berbeda-beda di masing-masing kecamatan mengatakan dari total Rp.110 ribu itu tidak harus di habiskan seluruhnya.

“Bisa di ambil 5 kg dulu berasnya, atau telurnya setengah kg dulu, tidak harus di habiskan semuanya, bisa di ambil di hari berikutnya,” jelas Mugito, Senin (5/11).

Mugito menegaskan untuk mengambil bantuan beras tersebut tidak harus sama jumlahnya, masing-masing kecamatan berbeda-beda, tergantung ambil berasnya yang mana, premium atau medium karena harga beras bervariasi.

Berkaitan dengan saldo di rekening keluarga penerima manfaat yang nol rupiah, pihaknya akan melakukan kroscek di lapangan, apakah sudah sesuai dengan SOP apa belum.

“Karena kalau penerima manfaat tidak mengambil seluruhnya, berarti di rekening KPM harus masih ada sisa saldo, dari Rp.110 ribu tersebut,” tuturnya.

Mugito beralasan dengan saldo Rp 110 tersebut bisa di ambil kapan saja, asalkan di dalam rekening masih ada sisanya, dan waktu pengambilan satu bulan, karena setiap satu bulan kita baru mentransfer ke rekening KPM.

Ia menjelaskan untuk KPM di seluruh Lamongan yang sudah terbagi adalah 90 ribu penerima, yang sudah di terima oleh dinas terkait, dari total 108 ribu KPM yang sebagian masih dalam proses, “kebijakan dari pusat memang seperti itu, tidak di patok paketan, masyarakat di ajari untuk mandiri dalam membeli dan menggunakan kartu tersebut,” ucapnya.

Perlu di ketahui, program BPNT untuk warga miskin di Lamongan untuk penerimaan beras sudah di kemas 8 kg hingga 10 kg, sedangkan untuk telur ayam masing- masing 10 butir per KPM yang penerimanya satu bulan sekali. (Rinto)