Istana Tegaskan yang Dibakar Banser Bukan Bendera Tauhid

Istana menegaskan yang dibakar anggota Banser Garut saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) bukan bendera Tauhid.

“Bukan itu (bendera tauhid-red), tauhid bukan di bendera,” kata Tenaga Ahli Utana Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dalam video yang tersebar di Youtube maupun media sosial lainnya.

Ngabalin mengatakan, peristiwa di Garut sengaja dibesar-besarkan untuk menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK.

“Mereka lupa rencana Tuhan lebih baik daripada rencana jahat mereka. Umat Islam jangan terprovokasi rencana jahat meruntuhkan bangsa Indonesia,” paparnya.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap aksi pembakaran bendera oleh oknum Banser NU dengan alasan bendera Hizbut Tahrir Indonesia pada saat peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat, tidak diperlebar ke mana-mana. Ia meminta masalah ini selesai dengan proporsional.

“Permintaan maaf sudah disampaikan, hendaknya jangan diperuncing, memperlebar ke tempat-tempat lain. Jangan diulangi hal-hal yang membuat kegaduhan semacam ini,” kata Hidayat di sela acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Solo, Surakarta, Jawa tengah, Kamis (25/10).

Hidayat berharap umat Islam dalam menghadapi kasus ini bersikap proporsional. Ia juga berharap tidak membiarkan menjadi konflik yang bisa membelah umat Islam karena adanya konflik antarkelompok yang satu dengan yang lainnya.

“Ini harus kita dihindari, apalagi ada pihak yang menunggangi untuk pengalihan isu, misalnya Meikarta, data pemilihan umum, atau apa pun,,” kata Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.