BUMDes Tunggul Lamongan Hasilkan Kopi Mangrove

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tunggul Kecamatan Paciran memproduksi kopi mangrove dan sudah dijual sampai Semarang, Malang dan Surabaya.

Kopi yang sudah diproduksi sejak setahun lalu ini mengirimkan 10 kilogram kopi mangrove ke Semarang, dan 5 kilogram ke Malang dan Surabaya.

Pengurus BUMDes Tunggul, Aziz Fanani, mengungkapkan dalam setiap kemasan kopi mangrovenya di mix dengan bubuk kopi jenis exelsa. Sehingga menarik minat sejumlah kafe di Semarang, Malang dan Surabaya.

“Setiap kemasan 150 gr kopi mangrove kami jual dengan harga Rp 85 ribu. Kami juga memiliki café sendiri di Desa Tunggul, “ ujarnya.

Kopi mangrove BUMDes Tunggul mendayagunakan sumber daya yang ada di pesisir Pantura. BUMDes Tunggul yang saat ini mengelola aset senilai Rp 1,2 miliar ini juga memiliki bidang usaha lain.

Seperti usaha pengeringan menggunakan mesinvacuum fryer. Sehingga nelayantidak lagi mengeringkan hasil lautnya dengan dijemur. Kemudian usaha air minum dan pengolahan air laut menjadi air tawar.

“Kami nanti juga berencana membuat wisata dermaga warna di Desa Tunggul. Di dermaga ini nantinya akan kami siapkan sejumlah spot untuk swa foto di tengah laut,“ katanya. (Rinto)