Pelajar SMK Muhammadiyah 1 Lamongan Ciptakan Alat Pendeteksi Gas Elpiji Bocor

Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Lamongan memunculkan ide bisa menciptakan alat pendeteksi kebocoran gas tabung elpiji dan deteksi dini kebakaran.

Alat mendeteksi kebocoran gas elpiji itu digarap Alfina Rossi Pratama, siswi Kelas X farmasi, M. Solahudin Fahmi dan Kania Karuniawati, keduanya kelas XI.

“Sering kita mendengar, ibu-ibu lupa mematikan kompor atau belum dan itu juga jadi pemicu sering terjadinya kebakaan,” kata Solahudin di sekolahnya, Jalan Veteran Lamongan.

Selain dari kaum emak-emak yang sering lupa mematikan kompor, ide membuat alat pendeteksi suhu dan pendeteksi dini kebakaran ini juga berasal dari seringnya terjadi kebakaran di musim kemarau.

Alat ini juga tidak membutuhkan sumber daya listrik yang besar karena bisa diberi powerbank biasa atau charger handphone biasa. Untuk membuat alat inipun sangat murah dan mudah.

“Hanya sekitar Rp 150 ribu saja untuk total keseluruhan,” ungkapnya.

Alat pendeteksi ini, lanjut Alfina, menggunakan mikrokontroler, alat deteksi suhu, alat pendeteksi gas dan juga sumber tenaga dari powerbank.

Alat ini ada sensor suhu dan sensor gas yang disetting dengan suhu di atas 40 derajat akan secara otomatis mengirimkan sinyal.

Kemudian, alat ini juga ada sensor gas yang berguna untuk mendeteksi gas yang mudah terbakar, seperti gas elpiji atau lainnya.

“Untuk mendeteksi gas, tingggal letakkan alat kecil ini di dekat kompor,” jelasnya.

Ditambahkan Karina, ada 4 macam peringatan yang dipasangkan pada alat ini yaitu, peringatan langsung melalui buzer atau alarm, email, twitter dan juga aplikasi.

Aplikasinya, sudah tersedia di play store sehingga tinggal download dan dihubungkan.

“Alat ini sudah kami ujicobakan dan kami pasang di Laboratorium dan kantin sekolah kami,” jelasnya.

Sementara, guru pembimbing para siswa ini, M Ali Alfian menuturkan, kebanyakan kalau kebocoran gas itu tidak langsung meledak, tapi menunggu gas itu pekat, baru kemudian terjadi kebakaran kalau ada percikan api. (Rinto)