Khatib Ustadz MN meminta maaf atas ujaran kebencian yang disampaikan saat khutbah Jum’at (12/10) di masjid Al Awwabin Wisata Bahari Lamongan (WBL). Permintaan tersebut disampaikan setelah kasus tersebut dilaporkan Banser dan GP Ansor Lamongan ke Polres Lamongan.
Permintaan maaf disampikan dihadapan FKU Lamongan, Forkopimcam Kecamatan Paciran, MUI, Tokoh NU dan muhammadiyah serta Gerakan Pemuda Ansor dan Banser yang hadir di Pendopo kecamatan Paciran saat pertemuan mediasi yang difasilitasi Forkopimcam kecamatan Paciran Sabtu (13/10).
“Saya mengakui bahwa ucapan saya itu adalah kurang benar dan perlu dibenarkan, untuk itu semua kesalahan dan khilaf kami, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya buat seluruh umat Islam yang menerima atau mendengarkan tausiyah pada hari jum’at itu. Saya mohon maaf dan tidak akan mengulangi kesalahan itu.” Kata ustadz MN.
Melanjutkan permintaan maafnya, “Kepada bapak camat dan hadirin memohon dengan ikhlas mohon maaf yang sebesar-besarnya, jangan sampai ini nanti membebankan kami, apabila kami diPanggil oleh Allah SWT, untuk itu mohon maaf bapak sekalian atas kesalahan kami yang itu semua tidak saya sengaja, jadi saya ulangi sekali lagi, kami tidak akan mengulangi lagi,” ujarnya.
Dalam pertemuan mediasi tersebut KH. Hakam Mubarok selaku tokoh Muhammadiyah yang hadir mengatakan, “Janganlah berpisah-pisah dan mengingatlah kepada Allah SWT. Alhamdulillah di Indonesia umat islam bersatu, umat islam bisa bersatu untuk kepentingan bersama termasuk NKRI ini adalah jasa umat islam dari orang-orang Muhammadiyah dan NU,” ujar Kiai Hakam
Sementara itu K.H. Salim Azhar selaku ketua MUI kecamatan Paciran dalam sambutannya mengatakan, “Pertemuan ini menuju kepada innamal mu’minuna ikhwatun, orang-orang mu’min hanyalah saudara-saudara muslim bukan musuh, perbaikilah antara saudara-saudara kamu, hormatilah yang satu dengan yang lain sehingga akan mendapatkan uswah perdamaian dari Allah SWT,” jelas Kiai Salim.
Masih dalam sambutannya, Kiai Salim mengajak kepada semua yang hadir untuk takut kepada Allah SWT. “… dan takutlah kamu semua kepada Allah SWT, agar kalian semua dirohmati dan disayang oleh Allah SWT”. Tutur beliau yang juga menjadi Rois Syuriyah PC NU Lamongan.
Di samping itu Kiai Salim juga memberikan tausiyah agar jangan sampai satu golongan menghina pada golongan yang lain, jangan sampai meremehkan yang lainya.
“Bisa jadi yang dihina itu lebih baik daripada mereka yang menghina,” katanya dengan mengutip ayat Al-Qur’an. Jangan sampai mencomooh dan mencaci maki satu dengan yang lain, kita harus menghormati pribadi-pribadi kita semua,” ungkapnya.
Dan yang terakhir beliau mengatakan, “mencaci atau mencela orang lain, ingatlah pada dirimu, apakah masih ada cela atau hina pada dirimu, kalau orang itu mengingat pada dirinya, maka orang itu tidak akan mencela atau menghina,” pungkasnya.
Di puncak pertemuan itu, seluruh peserta yang hadir saling bersalam-salaman dan saling rangkul kemudian dilanjutkan penandatanganan surat pernyataan bermaterai oleh Ustadz MN dan diikuti oleh saksi baik dari Forkopimcam, FKU Lamongan, tokoh NU, Muhammadiyah, Ansor Banser dan PC Pemuda Muhammadiyah. (Rinto, Yunus)