Tiba-tiba Batalkan Kenaikan BBM, Aktivis Malari 74: Jokowi Pemimpin Labil

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan pemimpin yang labil karena tiba-tiba membatalkan kenaikan BBM padahal sudah diumumkan secara resmi Menteri ESDM Ignatius Jonan.

Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (11/10). “Tiba-tiba membatalkan menunjukkan tidak ada koordinasi yang baik di pemerintahan Jokowi,” kata Salim.

Menurut tahanan politik di era Soeharto ini, pembatalan kenaikan BBM secara tiba-tiba menunjukkan kepemimpinan Jokowi sangat lemah.

“Pemimpin itu harus memutuskan secara matang terlebih lagi kenaikan BBM itu sangat penting. Ini sangat mudah berubah,” jelas Salim.

Salim mengatakan, pembatalan ini menunjukkan perencanaan yang kurang matang dalam memutuskan kebijakan.

Baca juga:  Aksi Damai People Power Rakyat Solo Raya Serukan Turunkan dan Adili Rezim Korup

“Mungkin pembatalan ini lebih untuk pencitraan agar dianggap berpihak kepada rakyat,” papar Salim.

Dalam jeda satu jam kebijakan sepenting menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) berubah-ubah. Dari yang semula ingin dinaikkan, kini diumumkan dibatalkan.

Pengumuman batal naiknya harga BBM Premium diumumkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),

“Sesuai arahan bapak Presiden rencana kenaikan harga premium di Jamali menjadi Rp 7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900, secepatnya pukul 18.00 hari ini, agar ditunda dan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/10/2018).

Baca juga:  Politikus PDIP Ruhut Ingatkan Ancaman Orang Arab Berkuasa di Indonesia?

Sebelumnya, di lobi hotel Sofitel Bali Menteri Jonan mengumumkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, dari Rp 6.550 per liter jadi Rp 7.000 per liter.

“Terakhir dengan mempertimbangkan bahwa minyak brent US$ 85 per barel, dan kenaikan harga minyak dari Januari kira-kira hampir 30% kenaikannya, dan juga ICP (harga minyak nasional) kurang lebih 25% kenaikannya,” kata Jonan saat menggelar konferensi pers di Hotel Sofitel, Bali, Rabu (10/10/2018).