Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 ( YPKP65) Bedjo Untung membantah Partai Komunis Indonesia (PKI) terlibat pembunuhan ulama atau kiai dalam peristiwa Madiun 1948 dan September 1965.
Demikian dikatakan Bedjo di acara kabar petang tvOne dengan tema “Perlukan Film G30S PKI Diputar?”
Kata Bedjo, peristiwa Madiun 1948 bukan pemberontakan PKI tetapi lebih mempertahankan diri.
“Peristiwa Madiun dinyatakan sudah selesai. Jenderal Soemarsono yang mengetahui peristiwa madiun 1948 itu bukan pemberontakan. Itu peristiwa mempertahankan diri,” jelas Bedjo.
Bedjo mengatakan, Film G30 S/PKI bersumber dari hoax. “Sudah 53 tahun meneruskan film hoax ini sama saja ingin memutar balikkan sejarah berarti akan melanggengkan kebohongan.
Ia mengatakan, peristiwa 65 tidak pernah yang digambarkan dalam film tersebut. Rekayasa sangat canggih.
Selain itu, kata menurut Bedjo, pembunuhan para jenderal sudah direkayasa. “Bukan PKI yang membunuh tapi Angkatan Darat (AD) anehnya yang dibunuh orang-orang PKI yang memakan korban sampai 3 juta jiwa,” ungkap Bedjo.
Ia menyarankan, anak-anak muda bisa melihat film dokumenter bahwa PKI menjadi korban. PKI menjadi korban rekayasa perang dingin demi imperialis AS.
“Perlu diingat AS tidak suka dipimpin Soekarno maka cari dalih menggulingkan Soekarno,” pungkas Bedjo.