Aktivis Muda NU Nilai Film G30S/PKI Balutan Fiksi

Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) Savic Ali mengkritik film G30SPKI maupun rencana penayangan kembali di stasiun televisi.

“Kagum sama balutan fiksinya,” kata Savic Ali di akun Twitter-nya @savicali.

Savic mengungkapkan seperti itu menanggapi pernyataan Karni Ilyas di akun Twitter-nya @karnilyas: “Dear Twep: Sore ini kami menerima kabar baik, perusahaan pemilik SCTV dan Indosiar mengembalikan hak tayang film G.30.S/ PKI ke Perusahaan Film Negara (PFN). Kami lagi mengusahakan film itu bisa tayang di TV One”

Pendapat senada dengan Savic juga diungkapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai film G30SPKI tidak mendidik bagi generasi bangsa Indonesia.

“Kalau mau mendidik sejarah bagi generasi milenial yang paling efektif antara lain dengan visual dengan dilengkapi data baru,” kata Ketua Umum Grace Natalie beberapa waktu yang lalu dikutip dari RMOL.

Kata Grace, ada fakta baru yang ditemukan para ahli terkait peristiwa G30SPKI dan tidak sesuai dengan film yang diproduksi era Orba itu.

“Film itu menyeramkan menurut saya, satu-satunya rujukan untuk mengetahui kekejaman PKI hanya dari film itu,” ujar Grace.