Diusir dari Tanah Melayu, Akibat Arogansi Ansor dan Banser Terhadap UAS

Ansor dan Banser di usir dari Tanah Melayu karena arogansi dengan mengusir safari dakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) di Jawa.

Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Kamis (20/9). “Kejadian di Riau maupun Langkat sebagai reaksi atas tindakan Banser terhadap UAS di Jawa,” ungkapnya.

Kata Huda, dalam dinamika sosial, muncul aksi dan reaksi itu lumrah tetapi harus bisa diatasi jangan sampai memunculkan konflik yang merugikan banyak pihak.

“Kalau saya melihat, jika tidak ada tindakan Ansor atau Banser yang menuding UAS radikal, kejadian di Langkat maupun Riau tidak terjadi,” ungkapnya.

Huda mengatakan, UAS merupakan ulama yang sangat dihormati di tanah Melayu. “Tentu warga Melayu tidak terima jika ulama yang dihormati dituding antiNKRI, radikal dan pendukung khilafah,” jelas Huda.

Sekelompok massa di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), membubarkan kegiatan silaturahmi dalam rangka Kirab Satu Negeri bertema “Bela Agama Bangsa Negeri” yang diselenggarakan oleh PC GP Ansor Kabupaten Langkat, Rabu (19/9/2918).

Massa beralasan kegiatan tersebut akan menyebarkan Islam Nusantara. Kelompok massa yang menolak kegiatan PC GP Ansor di Kecamatan Tanjungpura di antaranya Kesultanan Langkat, Front Pembela Islam (FPI), tokoh masyarakat Muslim dan pemuda Muslim.

Warga mencabut sejumlah atribut kegiatan GP Ansor yang dipasang di sekitar gedung dan jalan. Massa juga membakar baliho di Jalan Sudirman.