Pejabat Jokowi, Ustadz Ngabalin Ibadah di Gereja dan KH Luhut Ceramah di Pesantren

Publik khususnya umat Islam dibuat terperangah kelakuan pejabat Joko Widodo (Jokowi) yang mencampuradukan ibadah masing-masing agama seperti yang diperlihatkan Ustadz Ali Mochtar Ngabalin dan Luhut Binsar Pandjaitan.

“Ustadz Ngabalin ibadah di gereja dan Luhut isi ceramah di pesantren. Ini sudah merusak tatanan kehidupan beragama,” kata pengamat pergerakan Islam Muhammad Ibnu Masduki dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (19/9).

Menurut Masduki, untuk meminta dukungan gereja, pemerintah Jokowi tidak perlu memerintahkan Ngabalin ikut beribadah di gereja.

Baca juga:  Basuki Bersyukur Era Heru Sodetan Ciliwung tak Mangkrak, Politikus PKS: Menteri PUPR tak Usah Ikut Politik Praktis

“Harusnya Ngabalin itu tahu masalah aqidah. Harusnya pejabat non muslim di Jokowi bisa ke gereja,” papar Masduki.

Kata Masduki, toleransi itu bukan mencampuradukan agama tetapi saling menghormati. “Non muslim juga menghargai jika orang muslim tidak ikut dalam ibadah di gereja maupun tempat ibadah non muslim lainnya,” jelasnya.

Masduki mengatakan, Luhut tidak perlu memberikan ceramah di kalangan pesantren. “Bisa mewakilkan yang lain,” pungkasnya.

Baca juga:  Cak Imin Ajak Anies Gabung PKB, Untungkan Kedua Pihak