Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak bisa menjawab masalah ekonomi makro dan mikro.
Guntur berkicau di akun Twitter-nya @GunRomli terkait bertambahnya harta Sandiga Uno dan Prabowo Subianto:
“Dlm 2 thn harta @sandiuno bertambah 1,2 Triliun, dlm 4 tahun harta @prabowo bertambah 500 Miliar, terus mereka teriak2 ekonomi sedang susah? bawa2 emak2 dr soal belanjaan 100 ribu & ukuran tempe? jangan mau tertipu!,” kicau Guntur.
Pernyataan Guntur ditanggapi Indra Dwi Ariyoga dengan akun Twitter @dwi_ariyoga: “Kan itu beda fakta 1. Fakta harta @sandiuno 2. Fakta harta @prabowo 3. Fakta ekonomi makro Lalu menipunya dimana? Lalu siapa yang menipu?”
Guntur membalas: “Beda fakta kalau Prabowo & Sandi tdk usaha di Indonesia, teriak2 ekonomi di Indonesia sudah, tp harta mrk bertambah, tambahan dr mana? Hanya ada dua: hasil usaha (berarti ekonomi tdk lagi susah) atau hasil korupsi, kamu mau yg mana? ?”
Indra Dwi Ariyoga menanggapi lagi: “Tambahan harta mereka berdua itu realitas ekonomi mikro. Sedangkan masalah ekonomi susah itu ekonomi makro. Perbedaan makro dan mikro dibahas di semester 1 kalau kita kuliah di fakultas ekonomi Sehingga kaitannya dimana? Apakah tiap kenaikan mikro pasti kenaikan makro?”
Guntur membalas: “Ngomongin belanjaan & ukuran tempe itu mikro apa makro? Ngaku kuliah, masalah sederhana ini aja gak ngerti ?”
Indra membalas pernyataan Guntur: “Kaitan dengan kenaikan harta mereka berdua apa? Kalau saya jawab mikro tetap gak ada kaitan dengan kenaikan harta mereka berdua Kalau saya jawab makropun gak ada kaitan. Lantas jawaban atas pertanyaan saya sebelumnya mana?”
Guntur pun tidak melanjutkan diskusi ini, namun warganet menilai kualitas Guntur Romli sangat buruk.
Beberapa akun Twitter menanggapi bahwa Guntur sebagai caleg PSI tidak menguasai masalah ekonomi.
“Menyerang ranah pribadi sepertinya sudah jadi trademark PSI. Padahal klaimnya partai anak muda. Mosok anak muda gitu doang,” kicau Eri Prasetyo @erie_Nya.
“Langsung ngibrit. Baru juga pengen nontonin kemampuan caleg PSI,” tulis Eri.
