Minta Awasi Ceramah UAS, Santri NU: GP Ansor & Banser Jepara Nyeleneh & Kehilangan Akal

Zabidi Said (IST)

GP Ansor dan Banser Kabupaten Jepara melakukan tindakan nyeleneh dan kehilangan akal dengan meminta aparat kepolisian memonitor ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS).

Demikian dikatakan santri NU Zabidi Said dalam pernyataan yang tersebar di Youtube maupun media sosial lainnya seperti Facebook.

Menurut Zabidi, kelakuan nyeleneh yang dilakukan GP Ansor dan Banser Jepara ini akan terus berjalan.

“Harus ada penerapan pasal pada mereka lewat kritikan, nasihat agar kembali pada posisi yang benar,” jelasnya.

Dalam menghadapi persoalan GP Ansor dan Banser ketua umumnya harus diganti.

“Maaf Ketua Umum PBNU juga diganti karena ada pepatah arab sahabat itu mengendalikan. Jika sahabat kita karakter positif maka kita akan kecipratan positif. Jika karakter sahabat kita negatif maka ikut negatif. Ini skala persahabatan bisa dianologikan untuk kepemimpinan,” jelasnya.

Ia juga menyatakan, meminta memonitor ceramah UAS GP Ansor dan Banser Jepara kehilangan akal intelektual dan kecerdasan atau rasio.

“Selama ini orang Ansor dan Banser terdidik dan terpelajar namun perilaku di Jepara pinter tapi kebinger,” ungkapnya.

Kata Zabidi, kalau mengedepan rasio sehat beberapa hari sebelum ke Jepara, UAS diundang bercerah di MPR “Yang mendengarkan ada Muhaimin Iskandar, anggota DPR lainnya, kalau pakai logika GP Ansor Jepara ada perintah monitoring namun tidak ada,” katanya.

Lanjut Zabidi, tindakan Ansor dan Banser Jepara kehilangan khuluqi yaitu moralitas budi pekerti.

“Harusnya tidak ada negative thinking apalagi terhadap UAS track record bukan nyeleneh, liberal, sekuler. Ulama yang lurus,” pungkasnya.