Aktivis Malari 74: Kekuatan Emak-Emak Getarkan Istana

Gerakan emak-emak yang menyuarakan ganti presiden dan berdemo tentang kondisi bangsa Indonesia telah menggetarkan Istana.

“Sekarang ini gerakan emak-emak telah menggetarkan Istana, sampai aparat kepolisian melakukan persekusi,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Selasa (4/9).

Kata Salim, Istana memunculkan gerakan emak-emak bayaran dalam menghadapi emak-emak asli. “Harusnya tidak perlu dimunculkan emak-emak bayaran, mereka tidak militan dan mudah dilihat arah gerakannya,” ungkanya.

Salim mengatakan, gerakan emak-emak telah mengubah perpolitikan pergerakan di Indonesia. “Selama ini yang muncul gerakan mahasiswa, buruh dan rakyat namun muncul gerakan emak-emak dan sudah tersebar di seluruh Indonesia,” papar Salim.

Menurut Salim, gerakan emak-emak ini bisa melakukan perubahan sosial di Indonesia karena berhubungan langsung dengan rakyat.

“Emak-emak biasa di pasar, ikut majelis taklim, di gereja, masjid maupun tempat ibadah lainnya. Mereka ini melakukan pendidikan politik. Gerakan ini jangan dianggap remeh dan lebih dahsyat,” jelas Salim.

Selain itu, ia mengatakan, kemunculan gerakan emak-emak yang asli menandakan ada persoalan ekonomi bangsa Indonesia.

“Yang tahu masalah ekonomi di rumah tangga itu emak-emak. Kalau sampai demo berarti ada masalah ekonomi mendasar seperti naiknya harga kebutuhan pokok, gaji suami yang tidak naik dan sebagainya,” pungkasnya.