Terbongkar, Ini Dia Berbagai Kesalahan Hasil Survei Denny JA

Denny JA (IST)

Berdasarkan data hasil survei yang dikeluarkan LSI Denny pernah salah dan terlihat sangat partisan seperti di Pilkada DKI 2012, Pilkada DKI 2017 dan Pilkada Jawa Barat 2018.

“Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, LSI Denny JA mengeluarkan rilis paslon Fawzi Bowo dan Nahrowi Ramli akan unggul satu putaran,” Direktur Eksekutif The Indonesian Reform Martimus Amin dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (24/8).

Kata Martimus, rincian survei LSI Denny JA antara tanggal 22 hingga 27 Juni 2012 menerangkan paslon Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli sukses meraih 43,7 persen. Urutan kedua diduduki Jokowi dan Basuki dengan capaian suara 14,4 persen, dan seterusnya.

“Fakta terjadi berbicara sebaliknya. Pasangan Jokowi-Ahok unggul jauh di putaran pertama dari pasangan Fawzi Bowo-Nahrowi Ramli,” jelasnya.

Kata Martimus, kesalahan survei terjadi saat Pilkada DKI Jakarta 2017, LSI Denny JA begitu entengnya memprediksi paslon Anies’Sandi akan tersingkir diputaran pertama, dengan elektabilitas 14 persen. AHY-Silviana Murni 36,7 persen. Ahok-Dajrot 32,6 persen.

“Survei dan prediksi LSI Denny JA kembali salah kaprah. Ironisnya malah masyarakat yang memilih AHY yang diunggulkannya Denny JA tersebut hanya sebesar 17 persen,” paparnya.

Martmud mengatakan, lebih konyol dan menggelikan lagi ramalan atas elektabilitas Sudrajat-Syakhu (ASYIK) di Pilkada Jabar, yang selalu ditempatkan di angka 6 persen, atau paling tinggi 12 persen.

“Kenyataannya kalah tipis dengan paslon Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum (28,9 persen vs 32,88 persen),” paparnya.

Ia mengatakan, kesalahan dari akurasi survei begitu fatal dan dilakukan berulang-ulang. Jelas menimbulkan kecurigaan publik bahwa lembaga survei tidak bekerja secara profesional. Tidak lagi mengindahkan sama sekali kaidah ilmiah dan etika intelektual.

“Sungguh fantantis. angka kesalahan survei 30 persen dan prediksinya salah mulu. Lembaga survei sudah menjadi mutan pemenangan menghalalkan segala cara. Akhirnya apa terjadi? Paslon buntung – Lembaga Survei menang banyak,” kata Martimus.