Syubhat Hukumnya, PP Muhammadiyah Terima Sapi Politik dari Presiden Jokowi

Moh Naufal Dunggio (IST)

Pengurus Pusat (PP) menerima 2 ekor sapi limosin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih dimaknai politik daripada ibadah kurban.

“Menurut saya itu bukan sapi kurban tapi sapi yang subhat dimakannya,” kata Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LDK PWM) DKI Jakarta, Moh Naufal Dunggio kepada suaranasional, Jumat (24/8).

Kata Naufal, jika Presiden Jokowi kurban sapi lemosin sebesar kontainer berjumlah 200 ratus ekor berikut kandang-kandangnya diangkut ke PP Muhammadiyah tetap tidak akan mengubah niat tak akan memilih Jokowi.

“Warga Muhammadiyah tidak silau dengan hal-hal spt itu. Ketua umum PP Muhammadiyah diangkat jadi cawapres sekalipun kita tidak akan memilih tukang tipu plus tukang ingkar janji itu,” papar Naufal.

Ia menegaskan Warga Muhammadiyah beda dengan lainnya. Warga Muhammadiyah tidak silau dan gila jabatan. Terlalu kaya Muhammadiyah kalau soal urusan dunnawiyah.

“Silahkan yang mau makan daging politik itu. Kalau ane itu syubhat (terlalu ekstrim kalau ane bilang haram). Ntar kalau kalian makan daging politik itu maka otak dan hati kalau jadi orang yang tukang ikar janji dan suka berbohong alias raja 378. Tafadhdhal dimakan. Kalau ane ogah,” jelas Naufal.