Casing Pencitraan Jokowi sudah Usang

Oleh: Barisan Militan PA 212

Saat ini lagi hebohnya Acara pembukaan Asian Games ke 18 Tahun 2018 di Jakarta – Palembang yang menampilkan Vidoe Klip Presiden Jokowi dengan beberapa adegan menggunakan Stuntman/Stuntrider Mr. Saddum S, Freestayler Warga Negara Thailand dan Dana yang disiapkan untuk upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, adalah 47 juta dolar Amerika Serikat (AS) alias sekitar Rp 685 miliar.

Di tengah gegap gempita Acara Pembukaan Asian Games ke 18 ini disebelah timur Indonesia tepatnya di Lombok-NTB sedang menerima musih Gempa Bumi bertubi-tubi sepanjang pekan ini Pusat Vulaknologi Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM mencatat ada enam kali (6x) gempa dan diperkirakan masih terus berlangsung dengan kekuatan gempa bervariasi dari 4,8 sd 7 Magnitudo mengakibatkan Kota Lombok Porak Poranda, Ribuan Rumah Warga Rata Dengan Tanah, Listrik dan Air Padam serta Masyarakat mengungsi ke Lapangan-lapangan terbuka untuk mencari selamat sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan.

Tentunya ini perlu ditangani serius oleh Pemerintah Pusat sebagai penanggung jawab bukan melepaskan tanggungjawab kepada relawan-relawan kemanusiaan yang banyak terjun langsung ke Lombok dengan membawa berbagai macam bantuan sebagai bentuk solidaritas dan kemanusiaan kepada Rakyat Lombok. Rakyat Pasti bertanya ke mana Pemerintah Jokowi?

Kehadiran Jokowi di Lombok hanya untuk menggugurkan kewajiban sebagai kepala Negara tapi substansi utama penyelesaian Pengungsi Korban Gempa belum terselesaikan secara tuntas, yang disayangkan tentunya sampai saat ini Pemerintah Pusat belum menetapkan Bencana Gempa Bumi di Lombok sebagai Bencana Nasional dengan alasan takut turis pada kabur, Istana takut merugi jika menetapkan Lombok sebagai bencana Nasional.

Tentunya alasan-alasan Pemerintah Pusat ini tidak rasional dan menjadi kontroversial di Masyarakat yang semakin hari, semakin bertanya-tanya keberadaan Pemerintah.

Dan ini membuktikan bahwa Rezim ini sudah semakin menampakkan kebodohannya dengan casing-casing pencitraan zaman milenial yang menipu, tidak berperikeadilan dan tidak berperikemanusiaan.

Justru semakin menjadi-jadi dengan bombastisnya media-media mainstream PROJO mengemas berita dan tontonan ini menjadi berita-berita yang membanggakan agar mendapatkan Pujian baik dalam dan luar negeri, betapa memuakkannya Rezim saat ini.

Tayangan Video Dramatis Presiden Jokowi Naik motor Menghadiri acara pembukaan Asian Games 2018 yang berdurasi 4 Menit 16 Detik plus sedikit iklan dengan menggunakan Stuntman yang khusus didatangkan dari luar negeri makin memperjelas identitas Rezim ini adalah Identitas Krisis kepercayaan terhadap kemampuan anak bangsa sendiri dan Identitas Casing belaka dengan maksud Pencitraan menjelang Pilpres 2019 untuk meyakinkan dan menarik simpati ±40% Pemilih Kaum Milinial justru semakin menampakkan kebobbrokan dan kebodohan rezim ini dalam mengelola Negara yang pro Asing/Aseng, semakin nyata di mata masyarakat.

Apa jaminan Kaum milenial dapat bersimpati dengan Jokowi..? Apakah Kaum milenial dengan semudah itu meyakini kinerja Jokowi bagus dengan membuat Video klip itu..?

Kaum milenial yang menjadi target Jokowi disisi lain juga menyaksikan :
1. Gerakan #2019GantiPresiden makin membesar dan meluas diseluruh negeri.

2. Gerakan Emak-emak Militan yang semakin tidak bersimpati dengan Jokowi

3. Harga Sembako Mahal dan tidak terkendali

4. Harga BBM naik diam-diam ditengah malam

5. Harga Cabe mahal, Rakyat suruh Tanam sendiri

6. Beras Mahal, Rakyat disuruh tawar sendiri

7. Nilai Rupiah makin terpuruk menghadapi Dollar Amerika

8. Hutang Luar Negeri makin tidak terkendali

9. Menambah Hutang untuk membayar Hutang Luar Negeri

10. Rakyat disuruh kerja tapi Tenaga Kerja Asing yang dapat pekerjaan

11. Kriminalisasi Ulama dan Aktifis tidak ada kabar berita

12. Dan masih banyak lagi janji-janji jokowi yang sampai saat ini belum terealisasikan

Semakin hari semakin banyak gestur kekonyolan Pemerintah Jokowi yang diperlihatkan oleh Allah SWT kepada rakyat Indonesia, sehingga semakin hari Rakyat semakin muak dengan segala casing pencitraan jokowi yang liar, absurd dan tidak menampakkan substansi solusi masalah yang di hadapi Rakyat Indonesia.

Pemerintah saat ini sudah kehabisan bahan baku untuk mengangkat elektabilitas Jokowi yang semakin hari semakin turun dan mangkrak seperti proyek-proyek Infrastruktur Nasional yang kehabisan modal kerja, mereka akhirnya hanya menjadi ahli pembuat film/drama/sinetron dan cerita fiksi atau mencari kambing hitam dengan menyalahkan pihak lain untuk menutupi kegagalan Rezim Jokowi mewujudkan janji-janji kampanye 2014

Rakyatnya diajak untuk menghayal dan berilusi dengan segala cerita drama melankolis untuk menghipnotis dan melupakan penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia dengan pencitraan yang memboroskan uang Negara tentunya kita semua berharap Rakyat semakin cerdas memilih pemimpin kedepan ini bisa dibuktikan dalam banyak polling-polling independen bukan versi lembaga surveI bayaran untuk menciptakan opini, semuanya polling independen menginginkan Rakyat Indonesia menginginkan Pemimpin Baru di Tahun 2019 walaupun rada gembling tapi setidak-tidaknya Rakyat sudah memulai menciptakan pengharapan baru karena Rezim Jokowi sudah tidak bisa lagi dijadikan harapan Rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita Revolusi 1945 dan Cita-cita Reformasi 1998.

Mayoritas Rakyat Indonesia sudah bulat menginginkan Pemimpin baru dengan segala resiko yang akan dihadapi akibat Casing Pencitraan yang terlalu bombastis dan Fiksi belaka tidak sesuai dengan kejadian – kejadian hari ini dimasyarakat. Prediksi kami semakin hari akan semakin banyak lagi tontonan kekonyolan dan kebodohan dari Rezim Jokowi dan antek-anteknya, hari ini kaum oposisi dapat menangkap fenomena alam ini untuk terus giat berkonsolidasi membangun persatuan dengan menghilangkan ego sentris kelompok masing-masing dan singkirkan oknum-oknum penjilat yang dapat menghancurkan niat baik Rakyat untuk mencari Pemimpin baru karena sejatinya cita-cita kita sama ingin Presiden Baru..

Rakyat Ingin Pemimpin baru agar negeri ini menjadi negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr yang pemimpinnya mencintai Ulama, melindungi Umat Islam dan menjaga persatuan kesatuan NKRI di bawah Pancasila dan UUD 1945..