Ahoker Nuntut KH Ma’ruf Minta Maaf dan Cabut Fatwa Ahok Penista Agama

Pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa disebut Ahoker meminta cawapres KH Ma’ruf Amin minta maaf atas keterlibatannya kriminalisasi terhadap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Demikian dikatakan wartawan senior Edy A Effendi di akun Twitter-nya @eae18. “Ahoker juga meminta Kiai Ma’ruf mencabuk fatwa terkait Ahok menista agama,” jelasnya.

Pengamat politik dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan berpendapat, ada potensi pendukung Jokowi mengalihkan dukungan ke Prabowo atau memilih golput karena faktor cawapres yang dipilih Jokowi.

Baca juga:  Pemuda Aswaja: Aktivis BEM UI Zaadit Taqwa tak Cerminkan Akhlak Islam

Djayadi berujar, pendukung atau kelompok yang kecewa diperkirakan merupakan pemilih yang berasal dari masyarakat menengah di kota serta pemilih yang berpendidikan tinggi. Termasuk juga, kata dia, adalah pemilih dari kelompok pluralisme yang selama ini menjadi pendukung mayoritas Jokowi. “Ini seharusnya menjadi warning negatif bagi Jokowi,” ujar Djayadi saat dihubungi, Ahad (12/8).

Ahoker menyatakan golongan putih (golput) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. “Mayoritas Ahoker golput karena bentuk kekecewaan Jokowi menjadikan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres,” kata Koordinator Forum Pecinta Ahok, Kurniawan Wijaya dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (14/8).

Baca juga:  Akui tak Sesuai Harapan, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Ini Pernah Menulis Buku 'Jokowi Satrio Piningit'

Menurut Kurniawan, golput merupakan hak demokrasi dan tidak ada orang yang melarang. “Ada juga pendukung Ahok yang mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin,” paparnya.

Kata Kurniawan, sangat tidak etis jika mendukung terhadap orang yang terlibat dalam kriminalisasi Ahok. “Ahok sudah memaafkan, tapi sikap politik harus jelas keberpihakannya termasuk ke kelompok minoritas dan pejuang HAM,” papar Kurniawan.