Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) memunculkan konflik di Pilpres 2019 dengan membentuk pasukan berani mati untuk membela Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Munculnya pasukan berani mati justru memunculkan konflik. Pilpres hanya kompetisi biasa dan harus dimunculkan kegembiraan,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Selasa (14/8).
Menurut Huda, keberadaan pasukan berani mati Gus Nuril akan dihadapi pasukan lainnya kubu oposisi. “Sanngat berbahaya jika kubu oposisi juga muncul pasukan sipil lainnya. Ini yang harus dicegah,” papar Huda.
Huda mengatakan, kubu Jokowi-KH Ma’ruf Amin nampaknya akan membiarkan keberadaan pasukan berani mati Gus Nuril. “Akun medsos pendukung Jokowi yang isinya fitnah saja dibiarkan, situs seword yang isinya hoax juga dibiarkan saja. Harusnya pihak pemerintah memberi contoh,” jelasnya.
Sebelumnya Gus Nuril akan menghidupkan kembali pasukan berani mati untuk mendukung Jokowi-kH Ma’ruf Amin.
“Beliau (Ma’ruf) kan kiai saya. Bagi saya, mendukung Kiai Ma’ruf Amin ya sama dengan kita mendukung Gus Dur, makanya kita siapkan ‘pasukan berani mati’,” kata Gus Nuril, Senin (13/8).
