Mahfud MD Bongkar Kebusukan KH Said Aqil Siradj

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Mahfud MD membongkar kebusukan yang dilakukan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil terkait kegagalan dirinya sebagai cawapres.

“Said Aqil mengatakan saya bukan kader NU, aneh bagi saya bukan NU, ikut kegiatan NU, aktif Wahid Institut afiliasinya NU, saya pengurus Ansor eranya Nusron wahid yang tanda tangan kepengurusan Said Aqil Siradj,” kata Mahfud di acara ILC tvOne, Selasa (14/8).

Mahfud menceritakan, Said Aqil pernah mengatakan, mantan Menteri Pertahanan Era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kader NU dan minta tolong ketika ada menteri dari NU terkena kasus korupsi kardus durian.

Baca juga:  Aktivis Malari 74: Selamatkan Bangsa Indonesia, Lengserkan Rezim Penguasa Saat Ini

“Aqil Siradj dulu selalu mengatakan saya kader NU, bahkan ada menteri kasus durian dan saya di Mekah, ‘Aqil siradj di telepon: ‘Pak Mahfud tolong kader ini diselamatkan, kalau kena, NU bisa rusak.’ kalau ada kasus politik seperti cawapres bukan kader,” ungkap Mahfud.

Kata Mahfud, orang berebut menjadi pengurus NU bukan untuk pengabdian. “Di NU banyak yang cari uang,” jelasnya.

Mahfud melanjutkan cerita, pada Rabu (9/8) bertemu Said Aqil Siradj setelah ada rilis PBNU mengeluarkan 4 kader NU yang bisa mendampaingi Jokowi dan dirinya bukan termasuk yang diusulkan tersebut. Empat kader NU yang diusulkan PBNU yaitu KH Said Aqil Siradj, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Romahurmuziy (Ketum PPP) dan KH Ma’ruf Amin (Syuriah PBNU).

Baca juga:  Fadli Zon: Isu Pemakzulan Jokowi untuk Hambat Elektabilitas Prabowo-Gibran

“Saya tidak keberatan tapi jika presiden menerima di luar itu, kata Said NU tidak menolak. Ada nama-nama cawapres NU semua koruptor dan Said bilang yang tidak koruptor hanya dia dan Pak Mahfud, apa haknya NU mengancam-ancam,” paparnya.

Selain itu, ia juga heran Setya Novanto (Setnov) saat masih menjadi Ketua Umum Partai Golkar tidak pernah belajar di lingkungan NU sangat mudah mendapatkan kartu NU dari Said Aqil Siradj. “Sedangkan saya sejak kecil NU tidak diakui,” pungkas Mahfud.