Gardu Banteng Banteng Ucapkan Terima Kasih ke KPUD Jabar yang Tolak Deklarasi #2019GantiPresiden

KPUD Jawa Barat harus ditiru daerah lain yang melarang ada deklarasi #2019GantiPresiden karena acaranya memunculkan gesekan dengan masyarakat.

“Kami ucapkan terima kasih kepada KPUD Jabar yang melarang acara #2019GantiPresiden. KPUD daerah lain harus meniru KPUD Jababar,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen Sulaksono Wibowo kepada suaranasional, Kamis (9/8).

Menurut Sulaksono, KPUD Jabar yang melarang #2019GantiPresiden mengetahui acara tersebut ada agenda politik tersembunyi. “Polisi harus melarang dan tidak mengijinkan acara #2019GantiPresiden,” paparnya.

Sulaksono mengatakan, di beberapa daerah sudah muncul penolakan acara #2019GantiPresiden. “Aspirasi rakyat menolak acara yang dipelopori Neno Warisman dan politikus Mardani Ali Sera itu,” jelas Sulaksono.

KPUD Jabar berharap aparat terkait melarang deklarasi #2019 Ganti Presiden di wilayah tersebut. Hal itu dilakukan karena kegiatan itu merupakan kampanye sehingga tidak sesuai dengan aturan.

Ketua KPUD Jabar Yayat Hidayat, mengatakan terdapat dua kesalahan mendasar dari adanya deklarasi #2019 Ganti Presiden di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung.

Pertama, menurutnya kegiatan ini sudah tergolong kampanye. Dengan menyelenggarakan gerakan itu, menurutnya sama dengan mengampanyekan kepada masyarakat untuk tidak memilih kandidat lain dalam hal ini calon petahana. “Jadi ganti presiden ini masuk ranah kampanye,” katanya di Bandung, Selasa (7/8).

Terlebih, dalam aturan pun, unsur kampanye bisa terpenuhi meski tidak dilakukan oleh pasangan calon. “Termasuk kelompok dalam tim kampanye,” katanya.

Dari sisi waktu, menurutnya deklarasi #2019 Ganti Presiden jelas telah melanggar karena saat ini belum memasuki masa kampanye Pemilu Presiden 2019.

Kedua, lanjut Yayat, deklarasi #2019 Ganti Presiden ini akan dilakukan di tempat pemerintahan. Berdasarkan berbagai informasi yang diterimanya, penyelenggara akan melakukan deklarasi #2019 Ganti Presiden di Gedung Sate yang merupakan kantor Gubernur Jawa Barat.

“Melihat undangan di WA, deklarasinya di Gedung Sate. Ini juga bisa salah lagi,” ucapnya