Politikus Golkar Nilai Larang Ucapkan Selamat Natal, Sekolah Islam Ajarkan Radikalisme ke Anak

Nurul Arifin (IST)

Sekolah Islam yang melarang anak didiknya mengucapkan Selamat Natal atau ucapan selamat ke agama lain dididik intoleran dan bisa menjadi radikal.

“Dulu mengucapkan Natal atau apapun tidak masalah. Tetapi sekarang jadi masalah. Siapa yang memulai itu. Ada tetangga yang mengucapkan natal kepada saya namun berjalannya waktu kejadian itu tidak berulang. Ternyata anaknya sekolah di sekolah Islam,” kata politikus Partai Golkar Nurul Arifin dalam diskusi di Jakarta, Selasa (24/7).

Baca juga:  800 Juta Orang Terancam Kelaparan, Presiden Musti Hentikan Pembayaran Bunga Rekap di APBN 2023

Pernyataan Nurul Arifin bisa dilihat di Youtube berjudul “Perlindungan Anak & Tantangan ke Depan untuk Membangun Generasi Merdesa: Adil, Makmur dan Beradab” pada menit 54: 33.

Kata Nurul, untuk menjadi radikal intoleran dulu yang didoktrinkan kepada anak-anak seperti adanya larangan mengucapkan Selamat Natal.

Nurul menceritakan, awalnya tetangga biasa mengucapkan Selamat Natal kepada dirinya namun berjalannya tidak ada ucapan.

“Ternyata anaknya mengatakan kepada orang tuanya tidak boleh mengucapkan selamat Natal kepada yang merayakan dan itu sepertinya menular dari sekolah, ke anak ke orang tua dan seterusnya,” papar Nurul.

Baca juga:  Dana tak Terbatas Digelontorkan Mendukung Omnibus Law

Nurul mengatakan, intoleransi di Indonesia harus diperhatikan tanpa disadari diajarkan kepada anak-anak kita.