Pendukung Jokowi Tegaskan Religiositas Meningkat, Ketololan Masih Merajalela

Saidiman Ahmad (IST)

Pendukung Joko Widodo (Jokowi) Saidiman Ahmad menilai peningkatan religiositas di masyarakat justru tidak meningkatkan nilai kebaikan seperti buang sampah pada tempatnya, kedispilinan.

“Religiositas meningkat. Kian banyak orang ke mesjid. Kian rajin orang sembahyang. Pada saat yang sama kebiadaban tak kunjung surut. Ketololan masih merajalela,” kata Saidiman di akun Twitter-nya @saidiman.

Saidiman berkomentar menanggapi berita The Jakarta Post tentang kerusakan stadiun Jakarta oleh suporter bola “Indonesia soccer fans damage Asian Games stadium”

“Jangan-jangan memang tak ada hubungannya atau hubungannya positif signifikan,” jelasnya.

Ia mengakui banyak yang marah mengaitkan religiositas dengan kesalahen di tengah masyarakat.

Padahal saya sekadar ingin tahu apakah tingkat religiositas yang meninggi di masyarakat berpengaruh pada prilaku tak beradab warga, baik berpengaruh positif maupun negatif? Jangan-jangan tak ada hubungan,” jelasnya.

Kata Saidiman, banyak penelitian menunjukkan kesalehan (rajin ke mesjid, puasa, dan semacamnya) meningkat.

Pada saat yang sama, perilaku tak beradab warga tak surut-surut (buang sampah sembarangan, tak mau ngantri, merusak fasilitas publik, dll). Kalau ada hubungannya, positif atau negatif?” paparnya.

Saidiman mengatakan, kalau tingkat religiositas itu berpengaruh negatif pada ketakberadaban warga, mestinya semakin tinggi religiositas, perilaku warga kian beradab. “Kalau hubungannya positif, maka semakin tinggi religiositas, semakin parah perilaku tak beradab warga. Yang mana jadinya?” ungkapnya.