Aktivis Malari 74: Emak-emak Demo, Kekuatan Besar Melawan Penguasa

Sekelompok ibu-ibu yang tergabung Barisan Emak-emak Militan (BEM) berdemo di depan Istana meminta menurunkan sembako sebagai kekuatan besar untuk melawan penguasa.

“Sebelum Soeharto jatuh, kalangan ibu-ibu melakukan demo terlebih dulu menuntut menurunkan harga sembako. Ini kekuatan besar yang tidak bisa dianggap remeh,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada intelijen, Kamis (19/7).

Menurut Salim, Ema-emak berdemo menunjukkan kondisi negara sudah dalam kondisi darurat. “Ibu-ibu yang biasa hanya mengurusi dapur saja ikut bersuara. Dan jika diikuti seluruh Indonesia menjadi kekuatan maha dahsyat,” jelas Salim.

Baca juga:  Politikus Golkar Sebut PSI Asal Bunyi

Salim mengatakan, kebutuhan harga pokok yang naik secara signifikan menunjukkan kegagalan Jokowi dalam mengurusi masalah ekonomi. “Jokowi masih sibuk dengan pencitraan dan menaikkan elektabilitas di Pilpres 2019,” papar Salim.

Selain itu, ia mengatakan, Emak-emak berdemo menjadi pukulan telak bagi mahasiswa yang sibuk di kampus. “Harusnya aktivis mahasiswa malu, emak-emak berdemo, mahasiswa hanya diam saja tidak bersuara dengan kondisi sekarang ini,” pungkasnya.

Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam Barisan Emak-Emak Militan (BEM) Indonesia berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Rabu (18/7). Mereka menuntut Presiden Joko Widodo menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako)

Baca juga:  PPJNA 98 Kecam Keras Anggota Komisi III yang Minta Kapolri Dinonaktifkan Sementara

Koordinator lapangan aksi Fifi Nurwanto mengatakan naiknya harga sembako telah membuat masyarakat kesulitan, khususnya emak-emak.

“Permintaan kita sembako, urusan dapur tolong diturunkan, bagaiamanapun diturunkan,” kata Fifi di lokasi