Ulama & Intelektual Betawi serta Mujahid 212 KH Saifuddin Amsir Meninggal Dunia

Telah meninggal dunia ulama dan intelektual Betawi KH Saifuddin Amsir jam 01.00 WIB di RS Omni Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (19/7).

Semasa hidupnya, Kiai Saifuddin merupakan mujahid 212 dengan menyuarakan untuk menghukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang telah menistakan agama Islam. Dalam kondisi sakit, di atas kursi roda, Kiai Saifuddin ikut terlibat aksi 212.

Dikutip dari NU Online, Kiai Saifuddin Amsir merupakan intelektual yang telah menghasilkan beberapa kitab di antaranya : Tafsir Jawāhir al-Qur’ān (empat jilid), 2) Majmū’ al-Furū’ wa al-Masāil (tiga jilid), dan 3) al-Qur’ān, I’jazan wa Khawāshan, wa Falsafatan.

Karya yang disebut terakhir ini merupakan magnum opus/masterpiece (karya besar) Kiai Amsir yang telah diteliti oleh para sarjana dalam dan luar negeri.

Baca juga:  Anis Matta: Partai Gelora Jadi Pelopor Proses Digitalisasi Parpol di Indonesia

Dalam menyusun karyanya, Rais Syuriah PBNU ini memilih karya-karya Imam al-Ghazali sebagai rujukan yang sangat representatif dalam membahas tema-tema terkait dengan I’jāz (Kemukjizatan), Khawās (Kekhususan), dan Falsafat (Filosofi) al-Qur’an. Dalam daftar pustaka karangannya, disebutkan al-Ghazali memiliki karya tafsir sebanyak 30 jilid.

Ditanya mengapa karya al-Ghazali sangat menginspirasi dalam penulisan karyanya, Kiai Saifuddin mengatakan pemikiran brilian al-Ghazali tak hanya menjadi rujukan para sarjana muslim, namun juga sarjana non muslim. Aneka pemikiran al-Ghazali sungguh fenomenal. Margaret Smith dalam bukunya yang berjudul “Al-Ghazali: The Mystic” yang diterbitkan di London, Inggris, tahun 1944, menegaskan: “Tak diragukan lagi bahwa buah pikir al-Ghazali begitu menarik perhatian para sarjana di Eropa.”

Baca juga:  Penggugat UUD 1945 Hasil Amandemen Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Di antara ulama yang tercatat sebagai guru KIai Saifuddin adalah KH Abdullah Syafi’i, KH Muhammad Syafi’i Hadzami Kebayoran Lama, Habib Abdullah bin Husein Syami Al-Attas, dan Guru Hasan Murtoha.

Kepada para guru tersebut, ia mempelajari pelbagai cabang ilmu keislaman. Pada saat menimba ilmu kepada Habib Abdullah, di antara kitab yang ia khatamkan di hadapan gurunya itu adalah kitab Minhaj al-Thalibin (karya Imam al-Nawawi) dan kitab Bughyat al-Mustarsyidin (karya Habib Abdurrahman Al-Masyhur).

Selamat Jalan Kiai Saifuddin Amsir