Petinggi Muhammadiyah DKI: Manfaatkan Ulama, Sekulerisasi Turki Mustofa Kemal Attaturk Bisa Terjadi di Indonesia

Moh Naufal Dunggio (IST)

Sekulerasi di Turki yang dimotori Mustofa Kamal Attaturk bisa terjadi di Indonesia karena memanfaatkan ulama.

“Di saat Mustafa Kemal berkuasa banyak ulama bergabung di antaranya adalah Syaikhul Islam Muhammad Dia’uddin Affandi,” kata Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiayah DKI Jakarta Moh Naufal Dunggio kepada suaranasional, Ahad (15/7).

Kata Naufal, ulama bergabung dengan Rezim Sekuler Mustafa Kemal berbagai macam alasan ada karena ketakutan bakal di penjara atau di hukum mati, ada karena tergiur dengan kekuasaan, ada juga terinakbobokan dengan kenikmatan dunia, dan ada pula karena takut miskin disebabkan tanggungan di rumah cukup besar karena mempunyai istri banyak.

“Itu pula tidak jauh beda dengan yg terjadi disini Indonesia. Mereka bukan orang-orang bodoh yg membelot menjadi bughot bagi umat. Secara akademik gelar tertinggi sudah mereja raih. Secara kedudukan dalam agama gelar tertinggi pun telah tersemat di pundaknya,” jelasnya.

Baca juga:  Ditanya Netizen Soal Kata-kata Kotor Ayahnya David, Alissa Wahid Diam Saja

Naufal menyayangkan predikat-predikat yang sudah mereka genggam dan raih tidak bisa nenyelamatkan diri mereka untuk tidak melacurkan dirinya kepada rezim penguasa yang anti Islam ini. Mereka puji junjungannya setinggi langit ketujuh agar dia bisa mendapat reward yang sesuai dia harapkan.

“Umat tertipu dengan nyata bahwa sebenarnya mereka hanya begundal-begundal politisi dan bandit-bandit kekuasaan yang memperalat keikhlasan suara umat,” jelas Naufal.

Ia berharap mudah-mudahan manusia-manusia yang tergolong munafik itu tidak banyak di negeri ini sehingga niat mereja ingin merusak umat Islam dan merusak NKRI serta ingin mencaplok dan menguasai negeri ini tidak menjadi kenyataan.

Baca juga:  Ketua Ansor Pamekasan Ucapkan Syukur Alhamdulillah Bisa Bubarkan Pengajian Ustadz Hanan Attaki

“Ingat, umat Islam mempunyai saham yang terbesar atas lahirnya NKRI. Negeri ini dibangun dengan darah para syuhada yang terdiri dari para ulama, kyai dan santri-santrinya,” paparnya.

“Jadi jangan kalian bermimpi bs kuasai NKRI lalau umat Islam masih berjama’ah di masjid ruku’ dan sujud secara khusyu. Silahkan kalian angkat kaki dari negeri kami dan bawa sekalian para munafiquun pribumi itu ke negeri kalian. Sebab kalau ganti presiden mereka hanya akan menjadi sampah masyarakat dan sampah negeri ini. Umat Islam bersatu tidak akan bisa dikalahkan. Sudah terbukti berhala yg bernama Ahok tumbang dengan penuh kehinaan,” pungkasnya.