Malaysia Raih Juara Piala AFF U-19 2018, Taklukkan Myanmar 4-3

Timnas Malaysia U-19 meraih juara Piala AFF U-19 2018 setelah mengalahkan Myanmar. (Bola.com/Aditya Wany)

Tim nasional Malaysia U-19 akhirnya keluar sebagai juara Piala AFF U-19 2018. Tim muda Harimau Malaya sukses menaklukkan Myanmar dalam partai puncak dengan skor 4-3 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (14/7/2018) malam.

Tim asuhan Bojan Hodak tersebut memenangkan pertandingan ini dengan tidak mudah. Sebab, saling mengungguli kedudukan dilakukan Malaysia dan Myanmar selama pertandingan.

Empat gol Malaysia disumbang oleh Awang Faiz (3’), Nik Akif Syahiran (19’ dan 90+2’), dan Shivan Pilay Asokan. Sementara Myanmar sempat membalas dan unggul lewat Win Naing Tun (24’) dan Myat Kaung Khant (27’ dan 31’).

Perasaan bahagia tak dapat dihindarkan tampak dari wajah para pemain Malaysia. Sebab, ini merupakan gelar juara pertama mereka dalam sejarah keikutsertaan Piala AFF U-19.

Baca juga:  Pasangan Kevin / Marcus Maju ke Babak 2 Hong Kong Open 2019

“Saya ingat, setahun lalu adalah tahapan kami bersama. Malaysia belum pernah menang, ini gelar juara pertama kami dan ini sangat penting. Semua ini juga berkat usaha keras semua pemain. Saya harap tetap ada kejutan dari pemain,” kata Bojan Hodak dalam jumpa pers usai pertandingan.

Pelatih asal Kroasia itu mengaku tidak mudah menyatukan permainan Malaysia U-19. Penyebabnya, setiap pemain memiliki klub masing-masing dan gaya permainan yang berbeda.

Laga ini sebenarnya hampir saja berakhir imbang dan dilanjutkan ke babak adu penalti. Sampai memasuki waktu tambahan, kedudukan sementara 3-3 masih menghiasi papan skor stadion.

Namun, semua itu berubah saat Malaysia mendapat tendangan bebas dari sisi kiri. Akif Syahiran yang ditunjuk sebagai eksekutor mampu memanfaatkan peluang emas itu dengan mencetak gol spektakuler pada pengujung laga.

Baca juga:  Evan Dimas Serukan Hadapi Malaysia Bukan Cuma soal Sepakbola, tapi Harga Diri Bangsa!

“Saya selalu ingatkan kepada pemain instruksi yang sama inginkan. Melawan Myanmar harus bersabar karena kami sudah bertemu sebelumnya di fase grup. Saya sangat mengapresiasi tendangan bebas pemain kami yang langsung mengakhiri pertandingan ini,” tambah Hodak.

Di sisi lain, perasaan duka nampaknya sangat dirasakan oleh para pemain Myanmar. Itu terlihat dari raut wajah mereka yang menyiratkan kekecewaan teramat mendalam harus menerima kenyataan gagal juara.

Selain itu, pelatih dan pemain Myanmar juga tidak hadir dalam sesi jumpa pers. Mereka tidak memberi alasan yang jelas dan menyebutkan tidak ingin berbicara lagi.