Sebut 41 Masjid Pemerintah Radikal, P3M Munculkan Ketakutan Umat Islam

Hasil survei Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) yang menyebutkan 41 masjid pemerintah radikal hanya adu domba sesama umat Islam.

“Gairah keagamaan muncul di masjid-masjid pemerintah dan dicap radikal. Ini membuat ketakutan umat Islam pergi ke masjid,” kata pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Selasa (10/7).

Menurut Ibnu Masduki, hasil survei itu sangat bertolak belakang dengan pernyataan Wakapolri yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jenderal Syafruddin.

Baca juga:  Dewan Pakar ICMI: Tangani Hoax, Polri Lebih Arif Gunakan Restorative Justice

“Apalagi masjid pemerintah tentunya ada pengawasnya yang mengisi penceramahnya,” papar Ibnu Masduki.

Kata Ibnu Masduki, survei ini lebih bernuansa politis karena kelompok tertentu tidak bisa mengisi ceramah di masjid pemerintah. “Karena kelompok ini sering memunculkan pernyataan kontroversi dan membingungkan umat jadi tersisih di lingkungan masjid pemerintah,” paparnya.

Ibnu Masduki tidak mau menyebutkan kelompok yang dimaksud. “Publik bisa menilai sendiri ketua umum ormas dan pengikutnya yang membuat umat Islam menjadi menjauh,” jelas Ibnu Masduki.

Ketua Dewan Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Agus Muhammad mengatakan, 41 masjid pemerintah yang terindikasi radikal itu dibagi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, rendah dan sedang.

Baca juga:  Politikus PSI Guntur Romli Nilai Kisah Homoseksual Umat Nabi Luth Hanya Dongeng

“Dari 100 masjid itu 41 kategorinya radikal. Radikal rendah itu tujuh masjid, radikal sedang 17 masjid, dan radikal tinggi itu 17 masjid,” ujar Agus, Senin (9/7).