Saat ini saling sikut kelompok Islam dan sekuler di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempengaruhi kebijakan.
“Kalau saya amati di lingkaran Jokowi kelompok Islam mulai mengambil peran dan kelompok sekuler untuk menghalangi. Kasus Habib Rizieq mendapat SP3 tidak bisa dilepaskan peran kelompok Islam,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Selasa (10/7).
Menurut Yazid, kelompok sekuler berupaya menghalangi kebijakan pemerintah Jokowi yang berpihak kepada umat Islam. “Kelompok sekuler itu memanfaatkan Jokowi untuk memperjuangkan ideologi sekuler seperti legalitas LGBT,” papar Yazid.
Pertarungan kelompok sekuler dan Islam, kata Yazid akan makin menguat menjelang Pilpres 2019. “Saat ini Jokowi mendekati kelompok Islam, tentunya jika berkuasa kembali, pertarungan sengit memperebutkan posisi kunci pemerintahan antara kubu sekuler dan Islam,” jelasnya.
Yazid mengatakan, saat ini kubu sekuler masih melihat kelompok Islam bisa diajak kerja sama untuk meraih suara Jokowi. “Sekuler hanya mempolitisasi kelompok Islam untuk meraih suara, namun jika kelompok Islam berperan lebih jauh, maka kelompok sekuler akan melawan,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan, dulu di PDIP ada Taufik Kiemas yang bisa menjembatani kelompok Islam dan sekuler. “Saat ini peran kelompok sekuler lebih dominan dari kelompok Islam,” pungkas Yazid.