Dibajak Kelompok Liberal, Ulama NU Ini Tolak Islam Nusantara

Ulama NU KH Luthfi Bashori secara tegas menolak Islam Nusantara karena telah dibajak kelompok Liberal.

“Saya lebih memilih ikut berjuang dalam gerakan Islamisasi Nusantara (bukan Islam Nusantara),” kata Kiai Luthfi di akun Facebook-nya.

Kata Kiai Luthfi, Islamisasi Nusantara adalah upaya menjadikan Nusantara ini bersyariat Islam dalam segala bidang.

“Mulai dari semua penduduknya diislamkan atau diajak masuk Islam. Sistem perekonomiannya disesuaikan Syariat Islam. Sistem kenegaraannya juga yang sesuai dengan Syariat Islam, dan seterusnya,” jelasnya.

Baca juga:  Mantan Anggota DPR Bongkar Luhut Incar Proyek Rp700 T di Pertamina

Kata Kiai Luthfi, mayoritas kelompok yang menolak istilah Islam Nusantara, adalah para aktifis muslim yang selalu istiqamah dalam memperjuangkan kemurnian ajaran Islam, sesuai dengan ajaran para ulama Salaf Ahlus sunnah wal jamaah dengan madzhab fiqih Syafi`i, beraqidah Asy`ari-Maturidi, dan bertasawwuf ala Imam Junaid Albaghdadi, Imam Ghazali, Hb. Abdullah Alhaddad dan para ulama yang aqidahnya searah dengan ketiganya.

“Sedangkan tokoh-tokoh kalangan Liberal, yang kerap muncul di permukaan, mereka sengaja menggunakan event MUKTAMAR NU 2015 silam, untuk memasarkan ide-ide liberalnya dengan bersembunyi di bawah jargon Islam Nusantara,” jelasnya.

Baca juga:  Tak Ada di Lokasi Demo, IPW Pertanyakan Status Tersangka Ketum GMBI

Kata Kiai Luthfi, penamaan Islam Nusantara itu, bisa menjadi faktor utama terjadinya dikatomi antara umat Islam Nusantara dengan umat Islam Non Nusantara.

“Dari tinjauan ini, maka fanatik kesukuannya, akan muncul lebih dominan dalam tubuh penganut Islam Nusantara. Tentu dampaknya sangat buruk bagi persatuan umat Islam seluruh dunia,” paparnya.