Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai strategi untuk menarik simpati dengan menurunkan harga BBM tapi sebelumnya sudah dinaikkan terlebih dulu.
“Kalau saya baca BBM naik bulan ini tetapi jelang Pilpres diturunkan. Ini untuk menarik simpati,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (2/7).
Menurut Muslim, kenaikan harga BBM sudah mendapatkan keuntungan bagi Pertamina maupun dugaan alokasi dana yang disisihkan untuk dukungan ke Jokowi. “Dugaan keuntungan kenaikan BBM untuk dukungan Jokowi hal yang lumrah,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, media mainstream, DPR, pengamat bahkan mahasiswa hanya diam ketika Rezim Jokowi menaikkan BBM. “Rezim Jokowi mengendalikan media mainstream, memelihara buzzer untuk mengendalikan opini,” papar Muslim.
Menurut Muslim, kenaikan BBM ini justru membuat perekonomian makin ambruk. “Berdampak pada inflasi, turunnya daya beli masyarakat,” pungkasnya.