Bertengkar dengan Luhut, Aktivis Muhammadiyah Minta Ratna Sarumpaet Hati-hati

Aktivis politik Ratna Sarumpaet harus melindungi diri setelah bertengkar dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.

“Bunda @RatnaSpaet mulai lindungi diri Bunda. Percekcokan anda dgn seseorang di pinggir danau Toba, cukup mengganggu sebuah pihak kayaknya,” kata aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya di akun Twitter-nya @NetizenTofa.

Cekcok mulut Ratna Sarumpaet dengan Luhut Panjaitan terjadi di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Ratna tidak terima dengan penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun yang diumumkan Luhut hari ini. Ratna ingin pencarian terus berlanjut.

Rekaman adegan keributan itu diunggah di YouTube antara lain oleh Togi Sihombing dan akun-akun lain. Berikut adalah dialog ribut Ratna vs Luhut yang terekam kamera dan viral di internet:

Luhut: Kami berduka cita yang mendalam atas peristiwa ini. ini peristiwa yang betul-betul mengguncang hati kita semua. Presiden juga menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini.

Masuk, masuklah, masuk, masuk! (Luhut mempersilakan seseorang untuk masuk ke tenda Posko)

Ratna: Untuk itu saya wakili…

Luhut: Nggak perlu saya diwakili. Saya bicara sama mereka langsung. Nggak usah.

Ratna: Mau minta sama Pak Luhut ya. Ini (pencarian korban KM Sinar Bangun) nggak boleh dihentikan.

Polisi: Bu, bu, nanti dulu Bu (berbicara menghadap Ratna dan menutupi pandangan Ratna ke Luhut)

Ratna: Saya mau bicara sama dia

Polisi: Sudah ada yang mewakili

Luhut: Tidak perlu Ibu wakili. Saya bicara sama mereka. Nanti, nanti

Polisi: Nanti aja lu sampein

Ratna: Ini persoalan kemanusiaan (Suara mulai memekik)! Bukan persoalan kalian! Ini persoalan Tapanuli! Jangan ada yang berani menghentikan sebelum semua mayat diangkat! Semua mayat diangkat baru boleh berhenti

(riuh)

Perempuan berbaju gelap: Ibu, saya lebih paham Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah lah. Masyarakat juga yang salah. Jangan salahkan pemerintah. Masyarakat juga ada salahnya, tidak membersihkan! Tidak ada kebersihan!

Ratna: Kamu jangan mau dibayar

Perempuan berbaju gelap: Tidak! Ini dari budaya Nusantara. Saya juga dari masyarakat, Bu! Saya tidak ada dibayar. Ini pesan dari leluhur! Pesan dari leluhur! Pesan dari leluhur! Saling menghargai

Ratna: Ini saya cuma mau perlu ngomong sama Pak Luhut.

Luhut: Saya ngomong sama kamu nanti. Kamu bukan prioritas saya pertama. Prioritas saya rakyat ini. Kamu macam-macam… Kau boleh ngomong sama orang lain macam-macam. Jangan sama saya! Ngerti kau! (dengan nada membentak)

(riuh)

Seorang ibu berkerudung: Janganlah ribut-ribut! Tidak boleh kita ribut, tidak boleh. Saya pun sudah capek mencari. Jangan ribut.

(Luhut datang menenangkan ibu itu)