Ini Dia Ketum Partai Pendukung Jokowi yang Diduga Jadi Mafia Minyak

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diduga karena ada keterlibatan Ketua Umum Partai pendukung Jokowi yang telibat mafia minyak. Ada dugaan Kenaikan harga BBM itu membiayai Jokowi di Pilpres 2019.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno dalam pernyataan kepada wartawan, Ahad (1/6). “Jadi pembubaran Petral cuma untuk mengganti mafia rente impor BBM yang ujung-ujungnya untuk dana pilpres dan pileg nanti,” ujarnya.

Kata Arief, rakyat mulai diperas dengan harga BBM yang mahal, padahal harga BBM di negara-negara yang sama sama negara pengimpor tidak semahal di Indonesia.

Menurut Arief, naiknya BBM juga diakibatkan oleh naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang gagal dikendalikan menjadi di bawah Rp 10 ribu, seperti janjinya Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

“Nah sekarang tinggal masyarakat mau BBM sampai Rp 15 ribu perliter dan dolar dihargai Rp 15 ribu ke atas, dan pabrik pada tutup, tarif tol mahal apa mau kita lengserkan Joko Widodo di tahun 2019,” ketus dia.

Ia pun menyindir masyarakat yang hingga saat ini, masih suka terbuai dengan pembagian sembako gratis yang dilkakukan Jokowi, meskipun harga bahan pokok melambung tinggi.

“Semua terserah rakyat Indonesia kalau masih senang di kasih sembako ya monggo sama Joko Widodo,” pungkas Arief.