Hasil Pilgub Jateng & Jabar, Bukti Lembaga Survei tak Objektif

Hasil Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar) membuktikan lembaga survei tidak objektif.

“Sudirman Said di Jateng diprediksi begitu rendah ternyata suaranya mencapai 40 % an. Begitu pula pasangan Asyik di Jabar yang diprediksi hanya 10% an ternyata sekitar 30 % an,” kata mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (27/6).

Kata Fuad, padahal berdasarkan pengakuan lembaga survei terus menerus mensurvei sampai minggu-mingu terakhir. “Saya kira kalau surveinya objektif, seharusnya tidak kecolongan yang begitu memalukan selisihnya,” paparnya.

Kata Fuad, bukan lagi margin of error yang dikenal dalam dunia statistik, tetapi ini benar benar error yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kecuali dengan bersilat lidah.

“Saya kira lembaga survei harus introspeksi, berani jujur dan objektif, tidak memihak atau diam-diam menjadi konsultan salah satu calon atau konsultan untuk memusuhi atu mengalahkan calon tertentu,” jelas Fuad.

Fuad mengatakan, lembaga survei adalah bisnis kepercayaan (seperti halnya bank), sehingga tidak boleh menyesatkan.

“Melihat geliat yang mencurigakan ini, sebaiknya ada aturan dan penilaian yang ketat terhadap bisnis lembaga survei sebagaimana layaknya bisnis-bisnis kepercayaan masyarakat lainnya. Sebelum industri survei berkembang menjadi bisnis mafia dan atau di campakkan masyarakat. Semoga menjadi renungan kita bersama,” pungkasnya.