Ulama Kharismatik NU Ini Tegaskan Tak Pilih Calon dari PDIP

Ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Luthfi Bashori tidak akan memilih wakil rakyat, calon kepala daerah bahkan capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Saya termasuk pendukung pemberlakuan Syariat Islam dalam tataran hukum positif negara secara konstitusional, seperti pemberlakuan perda-perda Syariat,” kata Kiai Luthfi di akun Facebook-nya.

Murid dari ulama Mekkah Sayyid Maliki menolak calon dari PDIP karena partai berlambang banteng Moncong Putih ini mengharap perda syariat dihilangkan.

Kata Kiai Luthfi, berdasarkan pengakuan politikus PDIP Trimedya Panjaitan, perda Syariat Islam mengganggu kemajemukan NKRI yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika.

“Jadi ideologi PDIP Syariat Islam mengganggu kemajemukan NKRI yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika,” ungkapnya.

Kiai Luthfi mengatakan, Perda Syariat Islam tidak sejalan dengan ideologi yang dianut PDIP, yaitu Pancasila 1 Juni 1945. “Berdasarkan ideologi PDIP, Syariat Islam bertentangan dengan UUD 1945,” pungkasnya.