Ngeri, Intelijen Masuk Kampus di Era Jokowi

Badan Intelijen Negara (BIN) akan masuk kampus untuk mencegah terorisme dan radikalisme di kalangan mahasiswa.

“BIN boleh masuk (kampus), tapi komunikasi dengan kampus terutama dengan rektor,” kata Ketua Forum Rektor Indonesia Dwia Aries Tina di Kantor Kemenristek Dikti, Senayan, Jakarta, Senin (25/6).

Ia mengatakan pihak kampus juga bakal membuka komunikasi langsung dengan pihak BNPT. Nantinya akan ada informasi yang dibuka langsung dan ada informasi yang sifatnya tertutup.

Baca juga:  Diserang Pemerintah Pusat, DPRD DKI & Buzzer, Upaya Jatuhkan Anies Makin Nyata

“Di sini kita ada kesepamahaman, kita akan membangun model komunikasi langsung antara perguruan tinggi dengan BNPT sehingga informasi-informasi itu seperti hotline kita dapat langsung dari BNPT ada yang kita buka langsung, ada yang info itu masih tertutup,” ucapnya.

Selain itu, Menristek Dikti M Nasir mengatakan penanggulangan terorisme di lingkungan kampus diperlukan. Dia menyatakan radikalisme sebagai musuh bersama.

“Kita akan melakukan penanggulangan radikalisme ini sudah menjadi musuh bersama untuk itu kita harus galakkan betul, jangan sampai kampus jadi terpapar (radikalisme),” tutur Nasir di lokasi yang sama.

Baca juga:  PDIP Nilai Tepat Megawati Jabat Ketua Dewan Pengarah UKP Pancasila