Wartawan Senior: Masih Bertahan di BPIP tak Terpuji

Mayoritas menilai Yudi Latif mundur dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai tindakan terpuji.

“Semua bilang Yudi Latif mundur dari BPIP adalah sikap yang terpuji. Berarti yang bertahan, sikapnya tak terpuji,” kata wartawan senior Asyari Usman di akun Facebook-nya.

Yudi sebelumnya resmi mengundurkan diri sebagai kepala BPIP. Ia pamit usai setahun menduduki jabatan kepala BPIP. Ia juga meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

Yudi mengakui belum banyak yang bisa dilakukan oleh BPIP selama setahun berjalan sejak masih menjadi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Hal ini, kata dia, lantaran sejumlah keterbatasan.

Dia mengungkapkan, lembaga penyemai Pancasila itu baru menggunakan anggaran negara Rp7 miliar. Sebab, BPIP dilantik pada 7 Juni 2017 dan tak lama kemudian memasuki masa libur lebaran, dan baru memiliki tiga orang deputi pada bulan Juli.

Sementara, tahun anggaran telah berjalan, dan sumber pembiayaan harus diajukan lewat APBNP, dengan menginduk pada Sekretaris Kabinet. Anggaran, kata dia, baru turun pada awal November, dan pada 15 Desember 2017 penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga harus berakhir.

“Praktis, kami hanya punya waktu satu bulan untuk menggunakan anggaran negara. Adapun anggaran untuk tahun 2018, sampai saat ini belum turun,” beber Yudi.