Perusahaan China Minati Beli Garuda Indonesia

Pesawat Garuda Indonesia (IST)

Saat ini beredar kabar perusahaan asal China berniat membeli maskapai nasional Garuda Indonesia.

Perusahaan plat merah ini diminati China terlebih lagi kondisi keuangannya lagi bermasalah. Dalam beberapa tahun terakhir Garuda Indonesia mengalami kerugiaan.

Kabar yang beredar para petinggi di Garuda Indonesia mencoba menawarkan solusi dengan menjual ke asing dan tentunya ada kesepakatan orang-orang Indonesia masih menempati posisi strategis seperti direktur utama maupun lainnya.

Dalam klausul penjualan itu, perusahaan China yang membeli Garuda tidak mengubah nama.

Penjualan Garuda Indonesia ini untuk menyehatkan perusahaan agar tetap bisa berjalan.

Kerugiaan Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sepanjang 2017 mencatatkan kerugian sebesar US$ 213,4 juta atau setara Rp 2,88 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dengan capaian perseroan di 2016 yang masih berhasil meraup laba sebesar US$ 9,4 juta atau sekitar Rp 126,9 miliar.

“Memang untuk laba di kuartal IV 2017 saja juga lebih rendah dari kuartal IV 2016 yang mampu membukukan laba lantaran melakukan efisiensi dari karyawan,” tutur Dirut Garuda Pahala N Mansury di Kantor Garuda Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Di kuartal IV-2017 saja, Garuda Indonesia hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar US$ 8,5 juta. Angka itu turun 83,9% dari capaian laba bersih di kuartal IV-2016 saja sebesar US$ 53 juta.

Keuntungan perseroan di kuartal IV-2017 itu tak mampu menutupi kerugian di kuartal-kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2017 perseroan rugi US$ 99,1 juta, kuartal II-2017 rugi US$ 184,7 juta, meskipun di kuartal III-2017 perseroan mampu mengantongi laba bersih US$ 61,9 juta.