Pesantren Menulis Keliling Nusantara di Ponpes TGB

Gerakan Indonesia Menulis (GIM) dalam melaksanakan program “Pesantren Menulis Keliling Indonesia” berkesempatan silaturrahmi di Ponpes Darunnadhatain Nadhotul Wathon, Pancor, Lombok, Kamis (31/5).

Ponpes Darunnadhatain Nadhotul Wathon di bawah asuhan Gubernur NTB Dr Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

Tim yang beranggotakan Ahmad Bahar, Kasimun, Yunus Hanis Syam dan M Heva, memberikan materi kepenulisan kepada ratusan santri yang hadir dengan berbagai materi berupa motifasi, cara menulis, manfaat menulis dan suka duka menjadi penulis.

A Bahar sebagai ketua rombongan memberikan materi berupa trik untuk bisa menulis. Ia mengajak para santri untuk mementahkan anggapan bahwa menulis itu sulit.

Baca juga:  Pertumbuhan Ekonomi 5,17% & Minta Rakyat tak Kufur Nikmat, Pengamat: Jokowi Pakai Dalil Agama untuk Mengelabuhi Rakyat

Pria asal Blitar ini memberikan langkah menulis mulai dari cara mudah menulis.

Berikutnya tampil Kasimun yang menyatakan bahwa tulisannya best seller di Singapura dan tidak begitu ingin terkenal. Dirinya menyampaikan materi cara menulis dengan baik.

Ia menyampaikan 10 Kata yang harus dikembangkan oleh peserta menjadi sebuah kalimat. Selanjutnya menyatakan bahwa jika mau menulis maka mulailah dengan menulis apa yang muncul dalam pikiran.

“Jangan terpancing untuk mengedit dan membuat judul dahulu. begitu terus baru nantinya diedit untuk langkah akhirnya,” jelasnya.

Sebagai pembicara ketiga Yunus Hanis Syam menyampaikan pengalaman proses kreatif yang berawal dari mati suri yang dialaminya. Selanjutnya meniru untuk menulis di Surabaya Pos pada kronik pelajar seperti kakaknya.

Baca juga:  Aktivis Politik: Sebarkan Hoax Terkait Kematian Suporter Persija, Penjarakan Denny Siregar

Dengan semangat yang terus menggelora dan usaha yang tidak kenal menyerah, dirinya mendapatkan berkah dari menulis untuk bertemu dengan tokoh nasional dan mengembalikan kesadaran juga keterampilannya berbahasa setelah mengalami kecelakaan pada dirinya.

Disela-sela penyampaian materi terdengar sayup-sayup musik pengiring dari M Hervandy mulai dari mars pesantren keliling, Tombo Ati dan lagu Islami lainnya.

Acara diakhiri dengan pemberian buku hasil terbitan Solusi Publishing kepada pihak panitia penyelenggara dengan harapan nantinya dapat menjadi suntikan untuk memunculkan penulis handal dari pondok pesantren tersebut. (Yunus Hanis Syam)