Sudrajat Ajak Masyarakat Mudik Lebaran dengan Cara Asyik dan Pintar

Dalam waktu dekat tradisi jelang Lebaran atau Idul Fitri akan mulai berlangsung di Negeri ini. Apalagi kalau bukan mudik alias pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dan merayakan momen Idul Fitri bersama keluarga besar yang sudah menjadi budaya, khususnya umat muslim di Indonesia.

Menempuh perjalanan belasan dan puluhan kilometer, bahkan berhari-hari kerap harus ditempuh untuk mencapai kampung halaman dari tempat perantauan. Dalam melakukan aktivitas mudik ini, belakangan masyarakat tidak hanya menggunakan kendaraan pribadi dan umum, tapi ada tren baru dalam beberapa tahun terakhir yakni mudik menggunakan sepeda motor.

Bagi sebagian pihak, mudik dengan sepeda motor mungkin mengasyikan dan menimbulkan sensasi berbeda. Tapi faktanya aktivitas mudik dengan menggunakan sepeda motor sangat tinggi risiko mengalami kecelakaannya dibandingkan mudik dengan menggunakan mobil pribadi ataupun transportasi umum seperti bus, kereta api dan lainnya.

Berdasarkan data litbang Kementerian Perhubungan, setidaknya ada 3.168 kasus kecelakaan yang terjadi selama H-7 hingga H+7 Lebaran 2017. Angka tersebut memang turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 3.210 kasus. Tapi yang perlu diingat dan dijadikan pertimbangan adalah dari sekian banyak peristiwa kecelakaan, lebih dari setengahnya melibatkan sepeda motor, tepatnya 74%. Sementara itu, 15%terjadi pada mobil pribadi dan truk hanya 8%.

Mengacu pada data tersebut, pemerintah pun merekomendasikan atau menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan transportasi umum. Pasalnya, angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan umum angkanya tergolong rendah yakni 3%. Dengan kata lain, tak sampai 100 kasus yang melibatkan bus selama mudik lebaran 2017 lalu.

Terkait momentum mudik Lebaran tahun ini, Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Sudrajat ikut angkat bicara. Kang Ajat mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan sepeda motor. Tingginya risiko kecelakaan pengendara roda dua jadi alasan Kang Ajat wanti-wanti terhadap pemudik yang menggunakan sepeda motor.

“Saya harap masyarakat saat akan melakukan perjalanan mudik nanti melakukannya dengan cara ‘asyik’ dan pintar. Lebih baik menggunakan kendaraan umum, seperti bus, kereta api, dan pesawat. Seandainya harus mengendarai mobil maupun motor pribadi, diharapkan ekstra waspada. Jangan juga memaksakan diri ketika sudah lelah dan mengantuk. Lebih baik menepi dan istirahat dulu,” ungkap Kang Ajat.

Menyambut momen arus mudik Lebaran tahun ini, tim kampanye ASYIK sendiri sudah jauh hari menyiapkan program untuk membantu para pemudik yakni dengan mendirikan posko di sejumlah titik yang jadi akses utama atau jalur mudik di Jabar.

Seperti dikatakan Ketua Tim Kampanye ASYIK, Haru Suandharu, pihaknya akan mendirikan Posko Mudik dan Balik yang dipusatkan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung serta Cirebon. Sama halnya Posko Ramadan Asyik, Posko Mudik dan Balik juga akan didirikan di seluruh kabupaten/kota di Jabar.(*)